Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Baja Krakatau Steel Jadi Bahan Baku, Jokowi Sebut Tahun 2023 Mobil Listrik Buatan RI Muncul

(Jokowi) mendorong penggunaan produk lembaran baja buatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai bahan baku badan mobil listrik di Indonesia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Baja Krakatau Steel Jadi Bahan Baku, Jokowi Sebut Tahun 2023 Mobil Listrik Buatan RI Muncul
Setpres
Presiden Jokowi di acara groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Pabrik Industri Baterai Kendaraan Listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu, (15/9/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong penggunaan produk lembaran baja buatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai bahan baku badan mobil listrik di Indonesia.

Ia akan mengintegrasikan bisnis Krakatau Steel dengan industri baterai dan mobil listrik di tanah air.

”Kami mau integrasikan Krakatau Steel, lithium baterai, industri turunan nikel, dengan industri otomotif. Sekarang Krakatau Steel dengan pembaharuan yang ada, membangun pabrik hot strip mill, sudah bisa memproduksi lembaran-lembaran tipis yang bisa dipakai untuk body mobil,” kata Jokowi dalam sambutannya kepada Peserta PPSA XXIII Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Negara, Rabu (13/10/2021).

 
Menurut Jokowi bila rencana itu terealisasi, industri hilirisasi terkait baterai dan mobil listrik akan berkembang pesat di dalam negeri.

Dirinya memperkirakan mobil listrik akan ramai bermunculan di Indonesia dalam 2-3 tahun ke depan.

"Jadi entah itu dari kerja sama BUMN dengan swasta luar, swasta sendiri, tapi yang jelas nilai tambah itu ada di dalam negeri. Ini sebuah kesempatan, jangan sampai kita kehilangan opportunity lagi, kesempatan lagi," imbuhnya.

Baca juga: Ketua IMI Janji Hadirkan Motor Listrik Murah, Bamsoet: BSE Harganya di Bawah Rp 10 Juta

Kendati begitu, belum ada penjelasan lebih rinci mengenai rencana integrasi ini.

Namun, Krakatau Steel telah memiliki pabrik industri baja lembaran (hot strip mill) dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun.

Berita Rekomendasi

Pabrik bernilai Rp7,5 triliun itu dapat menghasilkan HRC berkualitas premium.

Di dunia, pabrik serupa digadang-gadang hanya ada dua, yaitu Indonesia dan Amerika Serikat.

Nantinya, kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 4 juta ton per tahun sehingga bisa menutup kebutuhan konsumsi baja nasional.

Jokowi mengatakan, mobil listrik buatan Indonesia muncul buah dari strategi pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah nikel dan kemudian memanfaatkannya untuk diolah sendiri di dalam negeri.

Baca juga: Produsen Baterai Mobil Listrik China Inves Fasilitas Daur Ulang Senilai Rp 70 Triliun

Indonesia yang merupakan penghasil nikel terbesar di dunia disebut Jokowi dapat mengolah bahan baku itu menjadi katoda baterai dan baterai lithium-ion.

Hasil olahan itu disebut diintegrasikan dengan industri otomotif sehingga Indonesia bisa meraih kesempatan menjadi produsen mobil listrik.

"Setop ekspor bahan mentah, kita paksa BUMN, swasta, atau investor mendirikan industrinya di dalam negeri dan nanti bapak dan ibu bisa lihat, dua atau tiga tahun lagi, yang namanya mobil listrik akan mulai bermunculan dari negara kita," kata Jokowi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas