Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenkes: Turis Asing Bukan Ancaman Gelombang Ketiga

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan kemungkinan itu sangat bisa dicegah.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kemenkes: Turis Asing Bukan Ancaman Gelombang Ketiga
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan kemungkinan itu sangat bisa dicegah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang ketiga diprediksi akan terjadi setelah pemerintah membuka destinasi Bali dan Kepulauan Riau bagi turis asing.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan kemungkinan itu sangat bisa dicegah.

Menurutnya, gelombang ketiga tidak terjadi apabila dilakukan pengetatan di pintu masuk kedatangan melalui testing dan skrining.

"Ada beberapa hal untuk mencegah penularan yakni wisatawan asing sudah vaksin lengkap, hasil PCR negatif dan positive rate kurang dari 5 persen," kata Nadia dalam bincang virtual, Jumat (15/10/2021).

Ia menekankan pembukaan wisman ini sudah melewati tahap kajian sehingga angka penularan di Indonesia diharap tidak melonjak.

"Kami ingin wisatawan yang datang dari negara yang pengendalian Covid-19 sangat bagus. Mereka juga harus menunjukkan tanda booking selama di Indonesia," lanjut Nadia.

Berita Rekomendasi

Wisatawan asing juga harus menjalani masa karantina lima hari sebagai syarat perjalanan.

Nadia menambahkan bahwa pemerintah sangat concern agar penyebaran varian baru tidak terjadi.

"Langkah antisipasi lain kita juga mewajibkan wisatawan menggunakan aplikasi PeduliLindungi selama mereka melakukan aktivitas di Indonesia," katanya.

Baca juga: COVID-19: Akankah Turis Eropa Kembali ke Asia Tenggara?

Nadia justru khawatir tingginya pergerakan masyarakat di akhir tahun 2021.

Libur Natal dan Tahun Baru dapat membuat pergerakan masyarakat secara besar-besaran.

"Biasanya perayaan keagamaan dan liburan panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus," ucap Nadia.

Ia menegaskan negara lain yang sudah tenang penanganan dan angka vaksinasinya sudah tinggi tetapi masih mengalami peningkatan kasus.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas