BBM Jenis Biosolar Langka, Pertamina: Karena Permintaan Meningkat
Perusahaan migas pelat merah yakni PT Pertamina (Persero) menjelaskan terkait adanya isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Biosolar
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan migas pelat merah yakni PT Pertamina (Persero) menjelaskan terkait adanya isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Biosolar di sejumlah wilayah.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, hal ini disebabkan meningkatnya permintaan BBM jenis tersebut.
"Antrean yang sempat terjadi di beberapa SPBU ini memang dikarenakan terjadinya lonjakkan demand yang signifikan," ucap Fajriyah saat ditemui di Grha Pertamina Jakarta, Senin (18/10/2021).
"Seperti di Sumatera Utara contohnya, itu sekitar 10 persen peningkatan demandnya, sehingga kami harus melakukan percepatan untuk bisa menyalurkan solar subsidi tersebut," sambungnya.
Seperti diberitakan, isu kelangkaan BBM bersubsidi jenis Biosolar terjadi akhir-akhir ini.
Melansir Kompas, tidak hanya terjadi di sebagian besar daerah di Pulau Sumatera, kelangkaan BBM ini juga melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kabar terbaru mengenai kelangkaan solar bersubsidi telah merambah hingga Tol Trans Jawa dari Semarang sampai Probolinggo.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman
Fenomena ini terekam dalam unggahan video dan viral di media sosial.
Akibat kelangkaan solar bersubsidi ini, berdampak pada terjadinya antrian panjang truk-truk yang membutuhkan bahan bakar, sehingga arus distribusi logistik di berbagai daerah mulai terhambat.
Apalagi kasus yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera menyebabkan antrian hingga berhari-hari lamanya.
Fajriyah menuturkan, untuk info terbarunya di Sumatera Utara, antrean produk BBM Biosolar sudah berangsur baik dan normal.
"Sekarang Alhamdulillah kalau dilihat secara real di lapangan, antrean sudah mencair dan antrean sudah bersifat normal," pungkasnya.
Pertamina Pastikan Stok BBM Aman