Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bukalapak Catat Peningkatan TVP di Kuartal II 2021

Direktur Utama Bukalapak Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan, perusahaan mencatat peningkatan Total Processing Value (TVP) di Kuartal II 2021. 

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Bukalapak Catat Peningkatan TVP di Kuartal II 2021
Istimewa
Bukalapak Catat Peningkatan TVP Jadi Rp 117 Triliun 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyatakan, strategi perusahaan menggenjot performa keuangan telah membuahkan hasil positif. 

Direktur Utama Bukalapak Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan, perusahaan mencatat peningkatan Total Processing Value (TVP) di Kuartal II 2021

"Jadi dari sisi total process values, pencapaian kita di kuartal II 2021 kita anualisasi saat ini bisa mendapatkan process values atau TVP Rp 117 triliun," ujarnya saat public expose virtual, Selasa (19/10/2021).

Rachmat mengungkapkan, ada kenaikan TVP jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sekira Rp 85 triliun. 

"TVP kita ini ada perkembangan yang luar biasa," katanya. 

Kemudian, perusahaan juga melihat bahwa strategi untuk melayani segmen-segmen kurang terlayani di luar kota tier 1 memperoleh perkembangannya baik.

Baca juga: Bos Bukalapak: UMKM Sulit Berkembang karena Tidak Miliki Akses Permodalan

BERITA REKOMENDASI

Di mana, 73 persen TPV Bukalapak saat ini berasal dari luar kota tier 1 atau selain dari 5 kota besar yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan. 

"Selain itu, 38 persen TPV itu berasal dari mitra Bukalapak," tutur Rachmat. 

Dia menambahkan, perusahaan hingga saat ini punya 110 juta pengguna terdaftar di platform Bukalapak dan 15,3 juta merchant online maupun mitra per kuartal II 2021. 

"Saat ini, Bukalapak mempunyai jaringan mitra online to offline nomor 1 di Indonesia," pungkasnya.

Ilustrasi Bukalapak.
Ilustrasi Bukalapak. ((KOMPAS.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi))

Bos Bukalapak Ungkap Persolan UMKM


PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyatakan, masalah yang dihadapi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) itu sangat kompleks dan beragam. 

Direktur Utama Bukalapak Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan, satu di antara penyebab UMKM sulit berkembang adalah sulitnya mengakses permodalan. 

"UMKM sulit berkembang karena tidak memiliki akses terhadap permodalan dan jasa keuangan," ujarnya saat public expose virtual, Selasa (19/10/2021). 

Kendala lainnya yang menghambat UMKM berkembang adalah kendala logistik dan infrastruktur, terutama bagi UMKM yang menjalankan usaha di pelosok.

Baca juga: Bukalapak dan Standard Chartered Garap Layanan Bank Digital

"Ini membuat akses pasar dan suplai juga menjadi tidak merata," kata Rachmat. 

Selain itu, masih banyak sekali UMKM yang belum tersentuh  teknologi digital dan juga sistem manajemen modern, sehingga mereka harus terus menjalankan usahanya secara tradisional.

"Itu semua adalah masalah yang ingin dipecahkan oleh Bukalapak dan itu adalah tantangan yang ingin kami atasi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas