Fuad Bawazier: Pemindahan Ibu Kota Negara Tunda Saja, Ganti Pemerintahan Selesai Cerita
Mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier meminta pemerintah segera melakukan penundaaan pemindahan ibu kota negara
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier meminta pemerintah segera melakukan penundaaan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
"Tunda saja, menurut saya ganti pemerintahan bisa jadi selesai itu cerita pemindahan ibu kota negara (tidak diteruskan)," ujar Fuad secara virtual, Rabu (20/10/2021).
Menurutnya, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, bukan sesuatu yang mudah dan akan memakan waktu hingga 20 tahun.
"Ini kan memindahkan jutaan orang ke sana, bagaimana PNS, anaknya, sekolahnya, rumahnya, dan sebagainya. Tidak semudah itu, apalagi di sana ada isu banjir dan lainnya," papar Fuad.
Ia menilai, pemerintah sebaiknya mengalokasikan anggaran pemindahan ibu kota negara ke hal-hal yang prioritas, apalagi saat ini penerimaan negara tidak maksimal akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Ekonom Faisal Basri Minta Pemerintah Hentikan Proyek Kereta Cepat, Food Estate, dan Ibu Kota Baru
"Jadi APBN jangan direfocusing ke kereta cepat, ibu kota negara, proyek yang tidak penting. Menghemat APBN itu penting dalam keadaan penerimaan yang sedang tertekan," pungkasnya.
"Lama-lama uang kita habis untuk bayar bunga, pokok pinjaman. Jadi penghematan penting, kalau makin dalam (penerimaan kurang), belanja naik maka ancaman krisis fiskal ke depan makin nyata," sambung Fuad.