Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelita Samudera Shipping Bidik Peningkatan Pendapatan Hingga 43 Persen di 2021

Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengatakan, proyeksi peningkatan ini didorong kenaikan harga batu bara

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pelita Samudera Shipping Bidik Peningkatan Pendapatan Hingga 43 Persen di 2021
Tribunnews.com/Yanuar Riezqi Yovanda
Konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Samudera Shipping Tbk (PSSI), Rabu (20/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membidik peningkatan pendapatan sebesar 43 persen hingga akhir 2021. 

Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengatakan, proyeksi peningkatan ini didorong kenaikan harga batu bara

"Target pendapatan 2021 naik 43 persen menjadi 97,8 juta dolar Amerika Serikat (AS) dibanding 2020 sebesar 68,4 juta dolar AS. Didorong harga batu bara kembali bangkit dan pembukaan aktivitas ekonomi," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (20/10/2021).

Sebagai informasi, kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup melemah 6 persen ke level 220,9 dolar AS per ton meski sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 280 dolar AS per ton pada awal Oktober 2021. 

Selanjutnya, Iriawan menjelaskan, untuk menggenjot kinerja tahun depan, perusahaan akan lakukan penambahan beberapa armada.

Baca juga: Kembangkan Aset, Pelita Samudera Shipping Lakukan Pemisahan Usaha Kapal Kargo Curah 

"Tahun ini kami fokus utilisasi dan pemanfaatan armada yang ada karena banyak volume ekspor. Sementara, penambahan armada rencananya awal tahun depan yakni TnB (kapal tunda dan tongkang) sebanyak 3 sampai 5 set pada awal 2022," katanya. 

Berita Rekomendasi

Di tempat sama, Direktur Pelita Samudera Shipping Harry Tjhen menambahkan, dana pembelian armada baru tersebut bersumber dari belanja modal atau capital expenditure (capex) sekira 20 juta dolar AS sampai 30 juta dolar AS di 2022. 

"Mayoritas untuk penambahan armada. Proyeksi kinerja 2022 akan lebih stabil dibanding 2021 karena selain batu bara, perusahaan sudah mulai memasuki bisnis nikel dan bauksit agar lebih berkelanjutan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas