Inves di Nazava, Danone Communities Perkuat Komitmen Penyediaan Air Minum Aman
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 2,2 miliar orang, atau 1 dari 3 orang di dunia, tidak memiliki akses air minum
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Danone Communities, lembaga impact investment dan inkubator bisnis sosial untuk masyarakat berpenghasilan rendah, membenamkan investasi barunya di perusahaan sosial Nazava di Indonesia.
Upaya ini untuk melanjutkan inisiatif Danone Communities yang telah memberi dampak pada 11 juta orang di seluruh dunia melalui akses air minum yang aman bagi masyarakat, sekaligus berkontribusi untuk mencapai Tujuan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan PBB, khususnya tujuan keenam yaitu akses air bersih dan sanitasi.
Investasi ini juga mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mencapai target 100 persen akses air minum layak dan 15 persen air minum aman di 20241 serta 100 persen akses air minum aman pada 2030.
Baca juga: Danone-Aqua Resmi Operasikan PLTS Atap Keempat di Pabrik Mekarsari
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 2,2 miliar orang, atau 1 dari 3 orang di dunia, tidak memiliki akses air minum yang aman.
Nazava merupakan sebuah perusahaan sosial yang memiliki misi menyediakan air minum yang aman dan terjangkau bagi siapapun dan dimanapun dengan memproduksi dan menjual saringan air minum berkualitas tinggi dengan harga yang murah bagi rumah tangga.
Didirikan di Indonesia pada 2009 oleh dua warga negara Belanda, Guido van Hofwegen dan Lieselotte Heederik, Nazava menyediakan air minum bagi lebih dari 450 ribu orang berpenghasilan rendah dan menargetkan untuk menjangkau 2 juta orang di 2024.
Baca juga: 60 Persen Produk Nestle Dinilai Tak Sehat, YLKI Desak BPOM Lakukan Investigasi
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
Sebanyak 72 persen dari total populasi menggunakan air sumur sebagai air minum, dan kurang lebih sekitar 26 ribu anak-anak meninggal dunia rata-rata per tahunnya karena diare akibat mengkonsumsi air minum yang terkontaminasi, Nazava telah mengembangkan model yang inovatif.
Di program ini Nazava bekerja sama dengan perguruan tinggi lokal dan internasional, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan Delft University, Belanda.
Baca juga: Menteri Bintang Sambut Baik Bantuan Spesifik Bagi Perempuan dan Anak dari Nestle Indonesia
Saringan air minum yang telah teruji secara global ini, didesain agar aspiratif dan mudah digunakan. Produk ini didistribusikan secara luas di Indonesia lewat jaringan penjualan Lembaga Keuangan Mikro (MFI), reseller, dan situs ecommerce.
Menurut Danone, saringan air Nazava memiliki dampak positif pada masyarakat melalui peningkatan standar kesehatan dengan cara mengurangi potensi penyakit yang menyebar lewat
air.
Selain itu juga mampu mengurangi produksi CO2 karena tidak butuh merebus air dengan menggunakan energi fosil, sekaligus menghemat pengeluaran barang sekali pakai untuk rumah tangga.
Menurut Valerie Mazon, Business Development Waters Director Danone Communities, ini adalah kali pertama Danone Communities bekerja sama dengan perusahaan penyaring air rumah tangga, sekaligus kali pertama berkolaborasi dengan perusahaan asal Indonesia.
Menurutnya, Nazava memiliki cara-cara inovatif dalam menjangkau konsumen melalui jaringan Lembaga Keuangan Mikro sehingga membantu semakin banyak masyarakat membeli penyaring air rumah tangga melalui skema cicilan yang terjangkau.
"Hal ini juga menjadi model keuangan hybrid, dengan menjual kredit karbon berkat pengurangan CO2," ujarnya.