Kisah Sukses Mitra AgenBRILink di Medan, Punya Rumah Kini Tak Lagi Sekadar Mimpi
Transaksi paling banyak ini untuk tarik tunai dan transfer. Sementara itu, ada juga yang transaksi untuk token, bayar BPJS dan lainnya.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Menjadi AgenBRILink sejak empat tahun lalu, Muhammad Nasir yang memiliki toko kelontong di Jalan Starban, Medan, mengalami kemajuan ekonomi yang cukup pesat.
Saat dijumpai langsung di tokonya, Kamis (21/10/2021) tampak Nasir bersama sang istri, Arabiyah sedang melayani pembeli dan nasabah untuk melakukan transaksi menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) BRI.
Nasir bercerita dirinya bergabung sebagai AgenBRILink berawal dari dipercayakan Bank BRI sebagai agen bantuan sosial PKH.
"Jadi AgenBRILink itu sejak Oktober 2017. Awalnya kita ditawari BRI menjadi penyalur bansos PKH. Nah disitu kita sempat terkejut harus bagaimana pelaksanaannya. Kita kemudian diajarkan dari pihak BRI yang penting kita bersedia dan kita akan dibantu," ungkap Nasir, Kamis (21/10/2021).
Berdasarkan penjelasan Nasir, dalam satu hari dirinya mampu menerima 60-70 transaksi per hari dan mencapai 2000an transaksi per bulan.
"Transaksi paling banyak ini untuk tarik tunai dan transfer. Sementara itu, ada juga yang transaksi untuk token, bayar BPJS dan lainnya," ujarnya.
Istri Nasir mengatakan bahwa saat ini mereka mampu top up saldo rekening Rp90 juta- Rp100 juta.
"Saldo Rp90 jutaan ini bisa sampai lima hari. Kalau cerita dulu untuk top up uang kita masih Rp30jutaan," tuturnya.
Adapun untuk rata-rata per bulan, Nasir mampu melakukan transaksi senilai Rp1,4 miliar.
Dengan peningkatan transaksi yang cukup signifikan ini, Arbaiyah tak menyangkal bahwa penghasilan sebagai AgenBRILink jauh lebih besar dibandingkan jika harus memiliki usaha warung saja.
"Kalau perbandingannya ini 70 persen lebih besar jika dibantu jadi AgenBRILink. Pendapatan kita bisa sampai Rp5 juta per bulan sebagai agen, kalau untuk warung sekitar Rp2 juta-Rp3 jutaan," jelas Arbaiyah.
Selain penghasilan, ia mengakui bahwa menjadi AgenBRILink turut membantu banyak masyarakat dalam melakukan transaksi.
"Disini banyak masyarakat yang kalau tengah malam itu sering transaksi untuk isi token kalau udah habis kan. Terus juga masyarakat gak perlu jauh-jauh, apalagi di tengah pandemi seperti ini kan bank pukul 3 sudah tutup, nah disini kita membantu masyarakat yang punya keperluan mendesak," ucapnya.
Sebagai AgenBRILink, Arbaiyah mengatakan bahwa peningkatan transaksi ini lantaran mereka mampu menjaga kepercayaan masyarakat.
"Kita untung tidak ambil banyak, untung kita bagi dua bersama BRI. Kita sejauh ini memberikan biaya administrasi sebesar Rp5000. Gak papa kita gak ambil banyak, tapi masyarakat percaya kepada kita," ujar Arbaiyah.
Dalam pengelolaan keuangan, dirinya juga sudah mengatur keuangan dengan baik sehingga sekarang ia dan sang suami sudah memiliki sebidang tanah di Tanjungmorawa.
"Alhamdulillah kami sekarang sudah beli tanah, dan Insya Allah dalam waktu dekat kami sudah bisa bangun rumah, mohon doanya," kata Arbaiyah.
Ia mengakui bahwa memiliki rumah menjadi impian mereka yang selama ini masih mengontrak rumah.
"Sekarang kita masih mengontrak, kita ingin sekali segera membangun rumah karena memang itu sangat penting kan. Tapi sejauh ini kita juga bersyukur dapat terpenuhi segala kebutuhan kita berkat menjadi AgenBRILink ini. Semoga kedepannya semakin meningkat dan dapat mempermudah masyarakat," pungkasnya.