Menteri Investasi: Pandemi Jadi Peluang Indonesia Genjot Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Misalnya sistem dan layanan kesehatan, logistik dan infrastruktur, digital technology, juga kompetensi sumber daya manusia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pandemi Covid-19 memberikan banyak pelajaran penting bagi seluruh golongan masyarakat di Indonesia.
Menurutnya, selepas pandemi akan ada banyak peluang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami menganggap pandemi ini sebagai peluang di tengah tantangan. Mulai dari reformasi terhadap regulasi kita yang tumpang tindih.
Kedua, kita diberikan kesempatan untuk melakukan konsolidasi domestik,” kata Bahlil dalam sebuah diskusi, Kamis (21/10/2021).
Ia menerangkan pada tahun 2020 foreign direct investment turun signifikan.
Baca juga: DP 0 Persen Diperpanjang, Berikut Faktor Penting Berinvestasi Properti di Masa Kini
Namun, Indonesia relatif tumbuh ditopang investasi domestik.
“Ini harus dilihat sebagai peluang,” ujar Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut.
Ia menekankan bahwa investasi memiliki peran sangat penting dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, transformasi ekonomi harus didorong untuk mengarah pada hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.
Baca juga: Kelola Investasi Bodong Sendiri, Perempuan Ini Raup Untung Rp 1,28 Miliar
Indonesia tidak boleh dikenal dunia sebagai pengimpor bahan baku mentah.
“Saya berpendapat dalam proses menggiring kesana, penting melakukan investasi berkelanjutan, salah satu diantaranya kegiatan investasi yang berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru,” lanjut Bahlil.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, semua elemen bangsa harus bekerja sama memastikan proyeksi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi ke-7 di dunia pada 2030 dapat tercapai.
“Pendekatan gotong royong inilah kita melawan pandemi, mulai dari vaksinasi, hingga berbagai program dan aktivitas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, termasuk membantu pada pelaku mikro dan UMKM kita untuk tetap tangguh,” ujarnya.
Arsjad menilai langkah ini akan memperkuat strategic roadmap menuju Indonesia emas 2045.
Baca juga: Badan Informasi Geospasial Diharapkan Mampu Mendorong Kepastian Investasi dan Pemerataan Ekonomi
“Ada lima cara untuk merealisasikan hal tersebut, yakni mendorong teknologi digital untuk meningkatkan sektor pertanian, adopsi industri 4.0, teknologi modern kepada pelaku UMKM, fokus program pelatihan pada kebutuhan masa depan serta eksekusi secara konsisten,” tuturnya.
CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah menambahkan bahwa benar pandemi mengekspos hal-hal yang masih perlu diperkuat di Indonesia.
Misalnya sistem dan layanan kesehatan, logistik dan infrastruktur, digital technology, juga kompetensi sumber daya manusia.
“Pandemi telah mengekspos kelemahan-kelemahan kita, dan saya rasa justru ini bisa jadi kesempatan Indonesia untuk memperbaiki akar masalahnya juga memperkuat area-area tersebut dengan lebih terfokus,” jelas Ridha.
Ridha juga mengatakan bahwa INA terus menggali berbagai peluang kolaborasi dengan sejumlah investor baik investor dalam negeri dan investor global untuk berinvestasi di Indonesia.
Menurutnya para investor memiliki ketertarikan yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia apalagi Indonesia terus membenahi ekosistem investasi, kepastian regulasi, serta proses investasi yang jelas dan transparan.
"Ketertarikan investor terus tinggi untuk berinvestasi di Indonesia karena kita punya begitu banyak potensi luar biasa,” tutup Ridha.