Jalankan 3 Target Keberlanjutan, Dow Siap Jadi Perusahaan Netral Karbon di 2050
Dow memiliki tiga target keberlanjutan baru sebagai tambahan landasan perusahaan dalam menjalankan praktik bisnisnya
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan material science Dow memperkuat komitmennya untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mencapai pemulihan hijau (green recovery) setelah Indonesia melewati krisis akibat pandemi Covid-19 melalui penerapan ekonomi hijau.
Dow memiliki tiga target keberlanjutan baru sebagai tambahan landasan perusahaan dalam menjalankan praktik bisnisnya untuk memberikan dampak positif pada perekonomian negeri, lingkungan dan masyarakat.
Riswan Sipayung, Presiden Direktur Dow Indonesia mengatakan, manajemen operasional perusahaan yang berkelanjutan berperan sangat penting dalam mempertahankan operasional perusahaan sekaligus melindungi sumber daya dan lingkungan.
Baca juga: Menteri LHK: Generasi Muda Punya Peran Penting sebagai Agen Perubahan Lingkungan
Menurutnya, target keberlanjutan Dow saat ini sejalan dengan program-program yang diinisiasi pemerintah RI dengan memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan juga pengurangan emisi karbon.
Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 29 persen pada 2030.
Pandemi dan juga ancaman akan perubahan iklim mendorong pemerintah RI melakukan transisi pendekatan pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan rendah karbon yang melibatkan peranan sektor swasta.
Baca juga: Kadin Dorong Peran Swasta dalam Upaya Dekarbonisasi
Riswan Sipayung, Presiden Direktur Dow Indonesia, mengatakan, "Dow memfokuskan operasional bisnisnya pada tiga target utama perusahaan, yaitu Protect the Climate (Menjaga Iklim), Stop the Waste (Mengelola Sampah) dan Close the Loop (Ekonomi Sirkuler)," ujar Riswan, Sabtu (23/10/2021).
Untuk target Menjaga Iklim, pihaknya berkomitmen mengurangi emisi karbon tahunannya hingga 5 juta metrik ton pada 2030. Target tersebut meningkat seiring dengan rencana perusahaan menjadi perusahaan karbon netral pada 2050.
Untuk mencapai target tersebut, Dow akan membangun pabrik pertama di dunia untuk ethylene dan turunannya yang menghasilkan nol emisi karbon.
Dow juga telah menjalin delapan kesepakatan baru secara global dalam energi terbarukan untuk mengurangi emisi lebih dari 600.000 ton CO2 per tahun dalam semua operasionalnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Perintahkan Perusahaan Tambang BUMN dan Swasta Mulai Masuk Hilirisasi
Di Indonesia, Dow mengelola pabrik ramah lingkungan di Cilegon, Banten, lewat pengemasan ulang dan optimasi gudang yang dapat mengurangi 115 ton CO2 selama 2020.
Untuk target Mengelola Sampah, Dow telah menjalin kemitraan global dengan banyak pihak seperti Global Plastic Action Partnership, Circulate Capital, dan Alliance to End Plastic Waste.
Di Indonesia, Dow menjadi anggota aktif dari National Plastic Action Partnership (NPAP) yang dipimpin Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Terkait target Ekonomi Sirkuler, Dow membuat inovasi dengan menciptakan produk-produk berkelanjutan yang bermanfaat dan ramah lingkungan dengan memperpanjang usia pakai plastik, memungkingkan daur ulang penuh untuk kemasan-kemasa yang dibuat dengan inovasi andalan Dow seperti INNATE TF Polyethylene Resin for Tenter Frame Biaxial Orientation (TF-BOPE) dan RETAIN Polymer Modifier dan mempromosikan desain kemasan dan bahan baku yang lebih baik.