Akan Hukum Produsen Semprotan Hidung Xlear Soal Klaim 'Bisa Lindungi dari Covid-19'
FTC menilai Xlear dan pemimpinnya telah menggunakan klaim yang menipu atau tidak berdasar untuk mempromosikan produk semprotan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Iklan yang dibuat oleh produsen dekongestan hidung (nasal spray) asal Amerika Serikat, Xlear yang mengklaim bahwa 'semprotan hidungnya melindungi pengguna dari virus corona (Covid-19) hingga empat jam' telah memicu pro dan kontra.
Kontroversi iklan itu bahkan menghasilkan permintaan agar Departemen Kehakiman AS menghukum perusahaan tersebut dan melarang klaim kesehatan yang mereka buat, dengan konsekuensi tidak ada dukungan dari pemerintah di masa depan.
Pernyataan ini disampaikan Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS.
Baca juga: Merck Izinkan Perusahaan Farmasi Lain Ikut Produksi Obat Covid-19 Buatan Mereka
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (29/10/2021), sejak Maret 2020, FTC menilai Xlear dan pemimpinnya telah menggunakan klaim yang menipu atau tidak berdasar untuk mempromosikan produk semprotan hidung mereka di situs web mereka, video YouTube, postingan media sosial hingga advertorial majalah.
"Misalnya, mereka mengatakan semprotan akan melindungi dari virus 'hingga empat jam, membantu menjaga agar anda dan orang lain di sekitar anda tetap aman'," kata FTC dalam pernyataan resminya pada Kamis kemarin.
Baca juga: Waspada Gelombang 3, Bersiap dengan Mengenal Terobosan Baru Pengobatan Covid-19!
Staf FTC pun telah memperingatkan perusahaan tersebut pada Juli 2020, bahwa mereka mengiklankan produk secara tidak sah.
Perusahaan itu kemudian berjanji akan menghapus klaim dari situs web mereka dan platform lain, namun ternyata hal tersebut tidak dilakukan.
Sebaliknya, Xlear justru terus menggunakannya sebagai alat promosi.
Keluhan FTC yang diajukan ke Departemen Kehakiman AS meminta dijatuhkannya hukuman finansial yang substansial kepada perusahaan tersebut.
Selain itu, FTC juga meminta pengadilan untuk melarang perusahaan itu membuat klaim kesehatan palsu dan mencekal mereka dalam melakukan hal serupa di masa depan.