Rupiah Terpuruk ke Rp 14.275 Per Dolar AS, Terseret Menurunnya Harga Komoditas
Anjloknya harga komoditas terutama batubara di pasar internasional membuat rupiah terpuruk terhadap dolar AS.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anjloknya harga komoditas di pasar internasional membuat rupiah terpuruk terhadap dolar AS.
Pada perdagangan mata uang, Senin (1/11/2021), rupiah melemah 0,76% ke Rp 14.275 per dolar AS.
Kurs di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,45% ke Rp 14.235 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pergerakan harga komoditas berkorelasi erat dengan pergerakan nilai tukar rupiah.
Baca juga: Rupiah Jatuh di Rp 14.202/Dolar AS Siang Ini, Berikut Kurs Rupiah di BRI, BNI, Bank Mandiri dan BCA
Tren harga komoditas mulai menurun. Alhasil, rupiah jadi ikut melemah.
Tercatat, harga batubara di ICE Newcastle, Jumat (29/10), menurun 10,90% ke 129,20 dolar per metrik ton.
Di awal Oktober harga batubara sempat sentuh rekor di 238,30 dolar per metrik ton.
Tren penurunan harga juga terjadi pada komoditas lain.
Sementara itu, David memproyeksikan pergerakan rupiah di Selasa (2/11) berpotensi menguat.
Baca juga: Pasar Otomotif Terus Membaik, Pembiayaan Astra Financial Tumbuh 25 Persen
Sentimen positif datang karena ada kecenderungan data ISM Manufacturing PMI AS yang rilis nanti malam tidak sesuai dengan ekspektasi.
"Rupiah besok bisa saja berbalik menguat karena ada ekspektasi pengetatan moneter AS tidak sesuai dengan perkiraan," kata David.
Selain itu rupiah juga berpotensi menguat karena pada Oktober 2021 Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,12%.
David memproyeksikan rentang rupiah pada Selasa (2/11), berada di Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Jatuh di Rp 14.202/Dolar AS Siang Ini, Berikut Kurs Rupiah di BRI, BNI, Bank Mandiri dan BCA
Rupiah di Jisdor Bank Indonesia ada di level Rp 14.235 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (1/11), melemah 0,45% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.171 per dolar AS.
Pergerakan rupiah di Jisdor BI sejalan dengan rupiah spot. Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 14.275 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Senin (1/11), melemah 0,75% dari akhir pekan lalu yang ada di level Rp 14.168 per dolar AS.
Baca juga: Kebutuhan Investasi Hijau di Indonesia Capai 350 Miliar Dolar AS
Di Asia, rupiah memimpin pelemahan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS. Selain rupiah, won Korea juga melemah 0,68%, yen Jepang melemah 0,42%, baht Thailand melemah 0,36%, ringgit Malaysia melemah 0,25%.
Pesso Filipina melemah 0,23%, dolar Taiwan melemah 0,22%, dolar Singapura melemah 0,16%, rupee India melemah 0,08% dan dolar Hong Kong melemah 0,03%.
Sedangkan yuan China menguat 0,05% terhadap dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 94,22, naik dari akhir pekan lalu yang ada di 94,12.