Laba Bersih BCA di Kuartal III-2021 Masih Tertinggi Dibanding Tiga Bank Ini
Tercatat bank swasta terbesar itu membukukan laba Rp 23,32 triliun pada kuartal III-2021, tumbuh 15,8 persen secara year on year (yoy)
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank-bank besar Tanah Air masih mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2021.
Ini terefleksikan dari sebagian besar laba bersih bank besar yang tumbuh pesat, bahkan mencapai double digit.
Tercatat 4 bank besar yang terdiri dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan laba di atas 10 persen, bahkan ada yang hampir mencapai 60 persen.
Pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang dibukukan oleh perbankan. Selain itu, hasil dari upaya bank untuk menekan beban bunga sudah mulai terlihat.
Lantas, bank mana yang membukukan laba bersih paling tinggi?
1. BCA
Dari perolehan laba bersih, BCA masih mengungguli anggota the big four lainnya. Tercatat bank swasta terbesar itu membukukan laba Rp 23,32 triliun pada kuartal III-2021, tumbuh 15,8 persen secara year on year (yoy) dibandingkan September 2020 sebesar Rp 20,03 triliun.
Capaian laba bersih tersebut sejalan dengan tumbuhnya pendapatan bunga bersih sebesar 3,3 persen yoy menjadi Rp 42,2 triliun. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Pendapatan bunga bersih itu berhasil dicetak oleh BCA dengan total penyaluran kredit sejak awal tahun hingga September 2021 yang masih tumbuh 4,1 persen secara yoy.
Baca juga: Cara Ganti Kartu ATM Magnetic Stripe ke Chip: Bank BRI, BNI, BCA, dan Mandiri
Dari sisi pendanaan, bank dengan kode emiten BBCA itu berhasil menekan biaya bunga, seiring tumbuhnya CASA perusahaan sebesar 21 persen yoy, mencapai Rp 721,8 triliun, kemudian deposito juga meningkat 9,7 persen yoy menjadi Rp 201,9 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik sebesar 18,3 persen yoy menjadi Rp 923,7 triliun, sehingga mendorong total aset BCA tumbuh 16,5 persen yoy mencapai Rp 1.169,3 triliun.
Pada pos pendapatan non-bunga, BCA juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,4 persen secara yoy menjadi Rp 15,4 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh pendapatan fee dan komisi yang naik 11,2 persen yoy, dari Rp 9,6 triliun pada akhir September 2020 menjadi Rp 10,6 triliun.
Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 57,6 triliun atau naik 3,1 persen dari tahun lalu.
2. Bank Mandiri
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.