Ekonom Senior Rizal Ramli Dapat Dukungan Maju Jadi Capres 2024
Tokoh pergerakan mahasiswa angkatan 1966 yang juga tokoh penting di Partai Golkar, Fahmi Idris, bertemu ekonom senior Dr. Rizal Ramli.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh pergerakan mahasiswa angkatan 1966 yang juga tokoh penting di Partai Golkar, Fahmi Idris, bertemu dengan tokoh pergerakan mahasiswa angkatan 1978 Dr. Rizal Ramli.
Dalam silaturrahim di kediaman Rizal Ramli, Fahmi Idris menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini. Khususnya berkaitan dengan kepemimpinan nasional.
Fahmi Idris yang juga anggota Dewan Pembina Partai Golkar menekankan, sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh orang pintar yang memiliki integritas.
Syarat lainnya selain pintar dan mempunyai integritas, figur tersebut menurut Fahmi Idris, juga harus memahami persoalan bangsa dan harus mampu bekerja untuk menjadikan Indonesia lebih baik.
Mengenai siapa figur yang memenuhi kriteria yang dimaksudkannya itu, secara lugas Fahmi Idris menyebut nama Rizal Ramli.
Baca juga: Punya Segudang Prestasi, Pengamat: Rizal Ramli Dinilai Layak Pimpin Indonesia
“Saya secara pribadi sejak lama mendukung Rizal Ramli untuk menjadi calon presiden,” tegas Fahmi dalam keterangannya, Sabtu (6/11/2021).
Baca juga: Ray Rangkuti: Pilpres 2024 Ada Dua Kelompok, Rizal Ramli Masuk Kategori Capres Berbasis Kinerja
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini menegaskan dukungan kepada Rizal Ramli untuk memimpin negeri ini disampaikannya dalam kapasitas sebagai pribadi. Karena sebagai tokoh Golkar dirinya terikat oleh aturan partai.
Baca juga: Rizal Ramli: Sekarang PPKM, Sebelumnya PSBB, Cuma Ganti Istilah Saja
Hal lain yang disinggung Fahmi Idris berkaitan dengan masalah figur calon presiden ialah hendaknya figur calon presiden jangan dibentur-benturkan dengan persoalan-persoalan yang bersifat primordialistik, seperti Jawa atau non-Jawa.
"Esensi yang terpenting adalah negeri ini sudah 76 tahun mengenyam kemerdekaan, jangan lagi dipimpin oleh pemimpin yang tidak cerdas dan yang tidak mampu memajukan Indonesia," jelas Fahmi Idris.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.