Lepas 15 Persen Saham, Cimory Bidik Dana Segar Rp 3,76 Triliun
Cisarua Mountain Dairy (Cimory) membidik dana Rp 3,76 miliar dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Berita ini sudah mengalami ralat dari judul sebelumnya, "Lepas 15 Persen Saham, Cimory Bidik Dana Segar Rp 3,76 Miliar"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) membidik dana Rp 3,76 triliun dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Presiden Direktur Grup Chief Executive Officer PT Cisarua Mountain Dairy Farell Sutantio mengatakan, perseroan perlu meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas distribusi, di mana saat ini produk yang dihasilkan bermerek Cimory serta Besto dan Kanzler.
Baca juga: Mau Cicil KPR, tapi Bunga Masih Tinggi? Begini Solusinya
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kata Farell, Cimory akan menjual 1.190. 203.000 saham ke publik, atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nilai nominal
Rp 10 per saham.
"Harga saham perdana ditetapkan sekitar Rp 2.780 hingga Rp 3.160 per saham. Sehingga total dana hasil IPO yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya Rp 3,76 triliun," kata Farell, Rabu (10/11/2021).
Ia menjelaskan, setelah dikurangi biaya emisi, 33 persen dana hasil IPO untuk belanja modal terkait penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi seperti properti, pabrik, peralatan.
"Sekitar 25 persen untuk penyetoran modal kepada entitas anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP), perusahaan pengolahan dan pengalengan makanan," katanya.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Cimory Dairyland Prigen saat Libur Panjang Oktober 2020
Kemudian, sekitar 20 persen untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Macrosentra Niagaboga (MN), perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor.
Ia menyebut, dana itu utamanya akan digunakan MN untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi, serta untuk modal kerja.
"Sekitar 15 persen akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi, dalam bentuk penambahan di toko dan retail dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan," paparnya.
"lalu, sekitar 7 persen digunakan untuk modal kerja perseroan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari hari," sambungnya.
Dalam penawaran umum perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas untuk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dijadwalkan, Cimory akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.