Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pandemi Menurun, Bisnis Uang Elektronik Tumbuh Kembali

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, mencatatkan frekuensi 697 juta transaksi Mandiri e-Money dengan nilai lebih dari Rp 11,8 triliun

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pandemi Menurun, Bisnis Uang Elektronik Tumbuh Kembali
Tribunnews.com
Ilustrasi kartu elektronik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bisnis uang elektronik kini kembali sembuh setelah tertekan karena pandemi Covid-19.

Pertumbuhan transaksi uang elektronik di sektor perbankan yang diperkirakan berlanjut sampai akhir tahun.

Beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id menyebutkan transaksi uang elektronik mereka terus meningkat.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, mencatatkan frekuensi 697 juta transaksi Mandiri e-Money dengan nilai lebih dari Rp 11,8 triliun pada September 2021.

Baca juga: Tutorial Cara Beli dan Menggunakan Materai Elektronik, Kenali Juga Ciri-cirinya

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, frekuensi transaksi tersebut meningkat 14% secara yoy.

Hal ini diikuti peningkatan nilai transaksi uang elektronik sebesar 21% yoy pada periode yang sama.

"Kondisi pemulihan pandemi dan penggunaan sarana transportasi publik maupun mobilitas masyarakat yang perlahan meningkat kembali dibandingkan tahun 2020, membuat transaksi uang elektronik Bank Mandiri ikut mengalami peningkatan yang cukup baik," kata Thomas, Kamis (11/11).

BERITA REKOMENDASI

Thomas menambahkan, bahwa peningkatan terbesar berasal dari sektor transportasi publik yang sudah mulai kembali banyak digunakan oleh masyarakat seperti pembayaran jalan tol, KRL, Transjakarta, MRT, dan lainnya.

Baca juga: Dukung Percepatan Transformasi Digital, Kemenkopolhukam Minta Harmonisasi Perda

Selain itu, transaksi di toko retail juga turut berkontribusi terhadap kenaikan transaksi uang elektronik Bank Mandiri, di mana pembayaran menggunakan uang elektronik ini menjadi salah satu pilihan cara baru bagi masyarakat saat ini dalam melakukan transaksi secara aman dan cepat.

Guna meningkatkan transaksi uang elektronik berbagai strategi telah dipersiapkan Bank Mandiri.

Bank Mandiri secara konsisten akan terus menjaga dan memperluas ketersediaan kartu, maupun akses layanan isi ulang saldo kartu baik itu di kanal offline maupun online.

Kemudian mendorong minat masyarakat untuk menggunakan uang elektronik Bank Mandiri melalui berbagai program aktivasi bagi nasabah, seperti program harga spesial penjualan kartu dan insentif isi ulang saldo.

Baca juga: Volume Transaksi Kartu Flazz Capai Rp 6,3 Triliun di 2020

Tak hanya Mandiri, PT Bank Central Asia (BCA) juga torehkan kinerja positif. Hingga Oktober 2021, frekuensi transaksi Flazz BCA mencapai 408 juta transaksi, sedangkan nominal transaksi Flazz mencapai lebih dari Rp 6,6 triliun.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA menawarkan kemudahan bertransaksi dan top up Flazz melalui BCA mobile dan menambah variasi design Flazz.

Baca juga: Aplikasi Jenius Tambah Fitur Top Up Saldo ke TapCash BNI

"Kemudian menambah partnership penjualan dan atau co-branding Flazz serta memperluas acceptance Flazz, sehingga penggunaan kartu-kartu yang beredar dapat semakin optimal," terangnya.

Flazz hadir sebagai kartu transaksi multifungsi dengan teknologi chip RFID (Radio Frequency Identification) yang dapat digunakan untuk transportasi umum, bayar tol, parkir, belanja di mini market, hingga transaksi di lebih dari 57 ribu outlet merchant.

Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga berhasil catatkan kinerja cemerlang. Hingga Agustus 2021, transaksi uang elektronik bank pelat merah ini tumbuh hingga 223% yoy.

"Hal ini menunjukkan perubahan transaksi masyarakat dana dukungan besar BRI terhadap cashless society," kata Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI. (Ferrika Sari)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas