Anak Buah Menteri Airlangga Sebut Ada 2 Ketidakpastian Lain Selain Pandemi Covid-19
Permintaan energi fosil tidak sebanding dengan pasokan yang ada karena terjadi hambatan ketika terjadi Covid-19.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan, selain permasalahan pandemi Covid-19, ada dua hal yang terjadi sebagai sumber dari ketidakpastian global.
Pertama, adalah permasalahan krisis energi, di mana hal itu terjadi saat pemulihan ekonomi global yang begitu cepat.
"Konversi energi baru dan terbarukan di bawah rencana semula, itu mengakibatkan kebutuhan terhadap energi fosil itu meningkat," ujar Iskandar dalam video conference, Selasa (16/11/2021).
Permintaan energi fosil, lanjut dia, tidak sebanding dengan pasokan yang ada karena terjadi hambatan ketika terjadi Covid-19.
"Di sisi pasokan, banyak negara-negara produsen utama yang tidak memproduksi energi, aehingga apa yang terjadi? Kalau kita lihat harga energi dunia itu meningkat pesat, harga komoditas meningkat pesat, ini menjadi tantangan baru di tengah Covid-19 yang meluas terjadi di seluruh dunia," katanya.
Baca juga: Sektor Swasta Siap Mengakselerasi Transisi Energi Indonesia
Iskandar menjelaskan, ketidakpastian kedua adalah terkait tapering off dengan laju inflasi di Amerika Serikat (AS sudah jauh di atas perkiraan semula.
Bahkan angka inflasi Negeri Paman Sam mencapai 6 persen sampai 7 persen, maka kemungkinan untuk melakukan tapering lebih cepat.
Baca juga: Batu Bara Tetap Jadi Andalan di Tengah Krisis Iklim
"Ini seperti dikemukakan di dalam FOMC, itu akan bisa segera cepat terjadi. Karena itu, ketidakpastian ini harus kita sikapi, kita tahu akibat Covid-19 saja terjadi pelemahan ekonomi dunia," pungkasnya.