Begini Upaya IndiHome Dukung Pemerataan Akses Internet se-Indonesia di Tengah Pandemi
Kebutuhan akan akses internet sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Terlebih, di masa pandemi.
TRIBUNNEWS.COM - Saat ini, kebutuhan akan akses internet sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Terlebih, pandemi menyebabkan terbatasnya masyarakat untuk melakukan aktivitas secara leluasa di luar rumah.
Banyak orang tentu sepakat bahwa kehadiran akses internet menyuguhkan kemudahan untuk beraktivitas di tengah keterbatasan. Akses internet menunjang sistem kerja work from home (WFH), membuka kesempatan belajar, hingga menumbuhkan kreativitas (creativity) pada talenta muda yang ada di seluruh penjuru negeri.
Namun, di masa pandemi ini, keterjangkauan biaya untuk mendapatkan akses internet di seluruh wilayah Indonesia menjadi tantangan untuk mengatasi persoalan rendahnya tingkat konektiviras di beberapa provinsi.
Seperti yang diketahui, pandemi juga memberi dampak ekonomi yang begitu telak dan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 mencapai 27,55 juta orang. Jika dibandingkan pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin tersebut meningkat 1,13 juta orang.
Data BPS juga mencatat, sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja (14,28 persen) terdampak Covid-19 dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,07 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan 1,84 persen dibanding Agustus 2019 dan sebesar 5,23 persen pada Agustus 2020.
Maka dari itu, saat kebutuhan akan internet harus dibenturkan pada daya beli yang tidak cukup kuat, muncul tantangan tersendiri baik bagi pemerintah maupun seluruh provider internet.
Sebagai layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, IndiHome, dengan jaringannya yang paling luas dan menjangkau seluruh negeri, terus berkomitmen dalam mendukung pemerataan akses internet untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Tidak mudah bagi provider, khususnya fixed broadband, untuk men-delivery-kan produk internet pada kecepatan rendah. Internet Service Provider (ISP) akan lebih memilih menggarap pasar atau mendorong masyarakat untuk menggunakan internet dengan paket kecepatan tinggi (30 Mbps ke atas), dengan harapan untuk lebih menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini sekaligus meminimalisasi complain pengguna.
Namun, IndiHome tetap berusaha untuk mengakomodasi masyarakat dengan kemampuan terbatas yang membutuhkan internet untuk kebutuhan dasar dengan menyediakan paket dibawah 30 Mbps.
Dengan begitu, pemerataan akses internet dapat makin dirasakan masyarakat di seluruh penjuru negeri.
Maka itu, IndiHome juga menyediakan paket dibawah 30 Mbps yang diharapkan dapat membantu masyarakat di tengah kondisi pandemic, di mana mereka membutuhkan pelbagai terobosan karena tidak lagi mungkin hidup as-usual.
Tak hanya IndiHome, kontribusi swasta juga sangat diharapkan sebagai tanggung jawab (charity) untuk ikut berperan aktif wujudkan pemerataan infrastruktur dan keterjangkauan harga internet, baik di perkotaan dan pedesaan, maupun di wilayah tertinggal dan terluar Indonesia, untuk melengkapi berbagai kebijakan pemerintah dalam mendongkrak daya beli masyarakat.