Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Petani Banyuwangi Kini Belajar Bercocok Tanam Gunakan Drone, Nyemprot Lahan Cukup 10 Menit

Penggunaan teknologi drone bisa mempersingkat waktu bila dibandingkan dengan metode manual yang membutuhkan waktu delapan jam.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Petani Banyuwangi Kini Belajar Bercocok Tanam Gunakan Drone, Nyemprot Lahan Cukup 10 Menit
Istimewa
Para petani kelompok tani di Dusun Parastembok, Desa Jambewangi, Banyuwangi, Jawa Timur mulai dikenalkan dengan teknologi drone. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para petani kelompok tani di Dusun Parastembok, Desa Jambewangi, Banyuwangi, Jawa Timur mulai dikenalkan dengan teknologi drone.

Hal itu dilakukan untuk membantu para petani untuk bisa meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi tanamanan.

Pesawat terbang tanpa awak itu dikenalkan melalui kolaborasi antara AIP-Prisma, Halo Robotics dan FMC.

Sebelum dipasarkan, drone itu dilakukan pengujian di lahan pada seluas dua hektar.

Hasilnya, drone itu mampu menyemprot dalam waktu sepuluh menit.

Tentu hal itu mempersingkat waktu bila dibandingkan dengan metode manual yang membutuhkan waktu delapan jam.

Petani di Banyuwangi Dikenalkan dengan Teknologi Drone_1
Para petani kelompok tani di Dusun Parastembok, Desa Jambewangi, Banyuwangi, Jawa Timur mulai dikenalkan dengan teknologi drone.
Berita Rekomendasi

Selain meningkatkan efisiensi proses spraying, penggunaan metode drone itu bisa mengurangi paparan langsung pestisida ke manusia, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan.

"Pengalaman pertama melihat drone untuk penyemprotan tanaman, dan diharapkan penggunaan drone ini dapat memangkas biaya produksi," kata salah satu petani asal Banyuwangi, Anis Dawafi dalam siaran persnya, Rabu (16/11/2021).

Sementara itu, tim Halo Robotics mengatakan, drone spraying tersebut memiliki keunggulan dalam menjalankan tugasnya.

Baca juga: Petani Rumput Laut dan Peternak Sapi Terima Bantuan PUMK Sebesar Rp 3,5 Miliar

Drone itu dikatakan bisa mengangkut tangki hingga beban 30 kilogram.

Perangkat itu juga dapat dilakukan perencanaan spraying melalui pemetaan dan menjamin keseragaman hasil.

Terkait efisiensi waktu dan tenaga aplikasi pestisida yang digunakan petani bisa meningkat dengan keterbatasan tenaga saat ini.

Selain itu, secara pemerataan droplet juga bisa terkontrol dengan baik sehingga efikasi produk akan lebih maksimal untuk semua hamparan tanaman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas