Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Proyek Padat Karya Tunai Libatkan 362.488 Masyarakat

Program PKT bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran serta mempertahankan daya beli masyarakat sebagai bagian dari program Pemulihan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Proyek Padat Karya Tunai Libatkan 362.488 Masyarakat
Yanuar Riezqi Yovanda/Tribunnews.com
Ilustrasi: Program Padat Karya Tunai (PKT) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah terus meningkatkan serapan program Padat Karya atau Infrastruktur berbasis Masyarakat (IBM) di TA 2021 melalui skema Padat Karya Tunai dengan alokasi anggaran Rp 23,24 triliun.

Pada 2021 Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat alokasi sebesar Rp5,29 triliun untuk program PKT yang direncanakan dapat menyerap 219.821 tenaga kerja tersebar di 15.936 lokasi.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, tercatat hingga 15 November 2021 pukul 12.00 WIB realisasi padat karya tunai yang sudah dilaksanakan sebesar 93,39% senilai Rp5,21 triliun.

Baca juga: KemenPUPR Bakal Bangun Jembatan Gantung Kaca Pertama di Indonesia, Desain Mirip di Squid Game

"Dan realisasi fisik sebesar 84,09% dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 362.488 orang," terang Diana dalam keterangan resminya, Minggu (21/11/2021).

Program PKT bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran serta mempertahankan daya beli masyarakat sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat Pandemi COVID-19.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar memperbanyak program padat karya pada awal tahun 2021 sebanyak 2-3 kali lipat untuk mendukung program PEN.

“Salah satu program PKT yang dilaksanakan di Kementerian PUPR ada pada bidang Cipta Karya/permukiman yang terdiri dari program PKT reguler seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Sanitasi Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU),” jelas Basuki.

Baca juga: Dorong Kemajuan Industri Rantai Pasok, Kementerian PUPR Bersinergi dengan ARFI

Berita Rekomendasi

Pembangunan infrastruktur permukiman dengan skema PKT salah satunya dilaksanakan melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Pada tahun 2021 Pamsimas dilaksanakan di 4.525 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp 943 miliar untuk target 47.400 tenaga kerja.

Tercatat hingga 15 November 2021 penyerapan tenaga kerja Pamsimas sudah sebanyak 48.694 orang.

Sedangkan untuk program Sanimas dialokasikan anggaran Rp713 miliar untuk 23.100 tenaga kerja. Kegiatan PKT ini diantaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).

Hingga saat ini progres penyerapan tenaga kerja PKT Sanimas sudah sebanyak 51.792 orang.

Baca juga: Tanggapan KemenPUPR atas Video Viral yang Menyebut Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman

Tahun ini Ditjen Cipta Karya juga melaksanakan kegiatan pembangunan 6.000 unit bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren/LPK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun dengan target menyerap 36.000 tenaga kerja.

Program ini meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik, dengan progres saat ini sudah terlaksana di 4.819 lokasi dengan serapan 38.523 tenaga kerja.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas