Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bakal IPO di Awal 2022, Nusantara Sawit Sejahtera Bidik Investor Milenial

Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) membidik investor dari kalangan milenial untuk membeli saham perusahaan melalui IPO

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Bakal IPO di Awal 2022, Nusantara Sawit Sejahtera Bidik Investor Milenial
Tribunnews/Jeprima
ilustrasi: PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) membidik investor dari kalangan milenial untuk membeli saham perusahaan melalui IPO yang dijadwalkan digelar pada awal tahun 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) membidik investor dari kalangan milenial untuk membeli saham perusahaan melalui IPO yang dijadwalkan digelar pada awal tahun 2022.

Wakil Direktur Utama PT Nusantara Sawit Sejahtera Kurniadi Patriawan mengatakan, industri kelapa sawit selama ini sudah terbukti menjadi salah satu komoditas penopang perekonomian nasional.

Posisi ini harus dipertahankan dan terus dikembangkan.

Baca juga: Harga Saham Mitratel Kok Turun Usai IPO, Berikut Pernyataan Analis

“Kalangan milenial akan menjadi generasi penerus untuk mempertahankan dan mengembangkan prestasi industri kelapa sawit Indonesia di masa mendatang. Untuk itu, kalangan milenial perlu berperan dan terlibat dalam perusahaan-perusahaan kelapa sawit, termasuk menjadi pemegang saham,” ujarnya, Selasa (23/11/2021).

Target ini sejalan dengan peningkatan jumlah investor milenial di bursa saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, jumlah investor di pasar modal Indonesia pada akhir 2020 telah mencapai 1.695.268 Single Investor Identification (SID).

Baca juga: Budidaya Sawit Berkelanjutan, Solusi Terbaik Buat Pelaku Industri Atasi Berbagai Tantangan

Jumlah investor di pasar saham tahun 2020 meningkat sebesar 53,47 persen dibandingkan jumlah investor selama akhir tahun 2019 yang mencapai 1.104.610 SID.

Berita Rekomendasi

Jika dikelompokkan berdasarkan usia, sebanyak 70 persen di antaranya adalah generasi milenial atau kelahiran tahun 1985-1990.

Sementara itu, NSS berencana melepas 40 persen untuk meningkatkan kapitalisasi pasar perusahaan menjadi Rp 5 triliun.

Dengan perkiraan harga Rp 135 hingga Rp 150 per unit saham, perusahaan menargetkan dapat menarik Rp 2 triliun dari penjualan saham perdana.

NSS didirikan pada tahun 2008 dengan lima lokasi perkebunan di Provinsi Kalimantan Tengah.

Perusahaan fokus memproduksi Tandan Buah Segar (TBS), Minyak Sawit Mentah (CPO) dan Inti Sawit (PK) dengan standar kualitas tinggi.

Lebih jauh, Kurniadi menjelaskan bahwa dengan menjadi perusahaan publik, Nusantara Sawit Sejahtera membuka diri terhadap pengawasan dari masyarakat terutama dari pemegang saham.

Baik dari kinerja keuangan, tata kelola sistem perusahaan, memenuhi ketentuan konservasi lingkungan dan mensejahterakan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan.

Di sisi lain, dia mengemukakan sejak beberapa tahun terakhir kampanye hitam terhadap produk minyak kelapa sawit gencar dilakukan sejumlah pihak.

Hal ini menyebabkan terjadinya hambatan dalam perdagangan CPO di pasar internasional, terutama di Eropa.

Kurniadi berharap generasi muda bisa lebih kritis.

Artinya tidak langsung menerima informasi negatif tentang kelapa sawit Indonesia.

Sebab, informasi negatif ini memberikan dampak yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat, terutama bagi tenaga kerja dan orang-orang yang selama ini mengandalkan hidupnya dari industri kelapa sawit.

“Kalau generasi milenial Indonesia memiliki perhatian besar dan mau berbuat sesuatu, maka saya yakin Indonesia sebagai penghasil minyak nabati terbesar di dunia, tidak bisa digeser posisinya,” papar Kurniadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas