Kendaraan Listrik Mulai Jadi Magnet untuk Pemain Multifinance
Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman bilang pembiayaan kepada mobil listrik jadi salah satu strategi CNAF di tahun depan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Segmen kendaraan listrik di Indonesia tampaknya mulai menarik minat beberapa pemain di industri keuangan.
Industri multifinance pun melihat peluang segmen tersebut akan mulai bertumbuh di tahun depan meskipun belum akan tumbuh signifikan.
Seperti diketahui, pemerintah sendiri mulai mendorong penjualan mobil listrik dengan mengeluarkan beberapa stimulus.
Baca juga: Deretan Mobil Listrik Mejeng di IEMS 2021, Ada Mitsubishi Minicab MiEV hingga Toyota C+pod
Salah satunya, beleid yang mulai berlaku pada 16 Oktober lalu terkait tarif PPnBM 0 persen bagi kendaraan bermotor yang memanfaatkan teknologi battery electric vehicle (BEV) atau fuel cell electric vehicle.
Meskipun demikian, industri mobil listrik dilihat masih banyak tantangan yang bisa menghambat pertumbuhan seperti minimnya infrastruktur saat ini, khususnya tempat pengisian bahan bakar. Oleh karenanya, hal ini menimbulkan minat pada mobil listrik baru akan bertumbuh perlahan.
Baca juga: Moeldoko: Percepatan Kendaraan Listrik Solusi Masalah Energi Nasional
“Menuju ke sana pasti, tapi menurut saya masih belum banyak mobil listrik, paling akan menuju ke sana di tahun 2030,” ungkap Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno kepada KONTAN, Rabu (24/11).
Namun, tampaknya hal tersebut tak menyurutkan semangat beberapa perusahaan multifinance untuk gencar membiayai mobil listrik. Salah satunya CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang tahun ini saja per Oktober sudah mengalami pertumbuhan 119% you dengan nilai Rp 26 miliar.
Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman bilang pembiayaan kepada mobil listrik menjadi salah satu strategi CNAF di tahun depan seiring dengan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik, hybrid ataupun kendaraan ramah lingkungan.
Baca juga: Penjualan Mobil Listrik Naik Tajam 2 Tahun Ini, Kemenhub Terbitkan 7.526 SRUT
“Belum ada target spesifik khusus mobil listrik. Tapi kalo aspirasi CNAF bisa naik lebih dari 2x lipat pencairan tahun 2021,” ujar Ristiawan.
Untuk mendorong target tersebut, Ristiawan bilang, CNAF akan memberikan bunga yang lebih murah dari pembiayaan mobil konvensional. Hanya saja, ia belum mengutarakan berapa bunga yang akan diberikan untuk pembiayaan mobil listrik.
Sementara itu, Clipan Finance juga menetapkan target tinggi untuk pembiayaan mobil listrik di tahun depan setidaknya mencapai Rp 70 miliar dengan pencapaian saat ini yang baru mencapai sekitar Rp 5 miliar.
Baca juga: Dicas Pakai Charger Wireless, Mobil Listrik Lexus LF-30 Jadi Magnet di GIIAS, Ini Foto-fotonya
“Kami akan kolaborasi optimal untuk hal tersebut seperti ikut serta dalam event promosi mobil listrik dan mensosialisasikan penawaran mobil listrik ke nasabah Bank Panin,” ujar Direktur Utama Clipan Finance.
Selain perusahaan multifinance, ada juga pemain fintech lending, KlikA2C yang juga mulai tertarik untuk masuk ke pembiayaan kendaraan listrik. Hanya saja, KlikA2C berencana hanya akan masuk ke pembiayaan motor listrik dikarenakan mobil listrik dinillai terlalu tinggi terkait harga.
Adapun, CEO KlikA2C Djoemingin Budiono beralasan sektor motor listrik mulai akan ramai di beberapa tahun mendatang serta juga bisa digunakan untuk membantu sektor produktif sesuai dengan apa yang menjadi fokus KlikA2C saat ini.
“Lihat kondisi dulu, bisa saja mulai membiayai tahun ini dengan saat ini menggandeng Smoot. Tentu kami akan coba dulu,” ujar Djoe.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Perlahan, multifinance mulai melirik pembiayaan kendaraan listrik