Perdagangan Saham Hari Ini, Ada Peluang Cetak Rekor Baru
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Dustin Dana Pramitha mengatakan, level support dan resistance IHSG saat ini berada di level 6.653 dan 6.754.
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rekor sepanjang masa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjadi pada perdagangan Senin (22/11/2021).
Saat itu IHSG menyentuh level 6.723,39 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Usai pencapaian rekor tersebut, pergerakan saham malah menurun, hingga pada Rabu (24/11/2021), IHSG hanya menguat 0,08% ke level 6.683,28 setelah melemah 0,68% pada Selasa (23/11/2021).
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Dustin Dana Pramitha mengatakan, level support dan resistance IHSG saat ini berada di level 6.653 dan 6.754.
Baca juga: IHSG Besok Diprediksi Akan Menguat Terbatas, Pelaku Pasar Cermati Hasil Pertemuan The Fed
Dustin menilai, IHSG masih punya peluang untuk mencetak rekor terbaru.
Hanya saja, yang perlu diperhatikan pelaku pasar adalah implementasi dari rencana pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level ketiga menjelang akhir tahun. Pasar akan mencermati akan sejauh apa batasannya.
Dari eksternal, terkait gambaran suku bunga Amerika Serikat (AS), Dustin menilai ekspektasi kenaikan di tahun mendatang sudah mulai bisa diterima pasar, sehingga volatilitas pasar akibat sentimen tersebut akan cenderung sesaat.
Ditambah, harga komoditas mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan seiring dengan musim dingin yang sudah menjelang. Permintaan dari China dan Uni Eropa diperkirakan akan tetap tinggi.
Baca juga: IHSG Masih Dalam Tekanan, Saham-saham Ini Bisa Jadi Pilihan
Dus, Dustin menilai, bulan ini IHSG masih punya peluang untuk menguat. “Profit taking tentu ada di setiap momen pergerakan harga yang sudah mengalami penguatan.
Jadi saya rasa sentimen positif lebih menyelimuti pergerakan IHSG di sisa tahun ini,” terang Dustin kepada Kontan.co.id, Rabu (24/11).
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai, wajar jika IHSG mengalami koreksi setelah berturut-turut mencapai all time high. Adapun level support IHSG terdekat berada di level 6.628 dan 6.550.
Cheryl menilai, peluang IHSG sangat terbuka lebar untuk mencetak level tertinggi berikutnya. Sejumlah katalis pun cukup mendukung.
Dari dalam negeri, aktivitas perekonomian mulai normal. Purchasing Mangers’ Index (PMI) naik ke level 57,2 di Oktober 2021. Consumer confidence juga naik ke masa sebelum pandemi di level 113.
Baca juga: IHSG Hari Ini Ditutup Menguat Tipis, Investor Asing Bukukan Net Sell Rp 18,40 Miliar
“PPKM level diturunkan pemerintah menjadi level 1, transportasi internasional terbatas mendukung meningkatkan konsumsi dalam negeri,” kata Cheryl.