Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IHSG Diprediksi Melemah Tipis di Akhir Pekan

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup menguat terbatas setelah menguji resistance all-time high.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in IHSG Diprediksi Melemah Tipis di Akhir Pekan
Tribunnews/Jeprima
Karyawan beraktivitas di antara layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pada perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (25/11/2021) ditutup di zona hijau.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,24% atau 16,06 poin ke level 6.699,346.

BEI mencatat, tujuh dari 11 sektor di bursa meningkat pada Kamis kemarin..

Penguatan paling signifikan dicatatkan oleh sektor transportasi dan logistik yang hingga 3,56%.

Setelahnya disusul sektor infrastruktur yang terkerek 1,09% dan sektor industri yang naik 0,78%.

Baca juga: IHSG Besok Diprediksi Akan Menguat Terbatas, Pelaku Pasar Cermati Hasil Pertemuan The Fed

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup menguat terbatas setelah menguji resistance all-time high.

Pergerakan IHSG terdorong optimisme menjelang window dressing di akhir tahun.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, kekhawatiran dari data ekonomi Amerika Serikat masih membayangi pergerakan IHSG pada JUmat (26/11/2021).

Untuk perdagangan akhir pekan, Dennies memperkirakan IHSG akan berbalik melemah.

Level support IHSG akan berada di 6.678 hingga 6.657, sementara level resistance di 6.735 hingga 6.771.

Baca juga: Investor Harap Sabar, IHSG Diperkirakan Kembali Melemah

"Secara teknikal IHSG masih berada dalam tren konsolidasi jangka pendek dengan kecenderungan melemah, didukung stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross di sekitar area overbought setelah gagal menembus resistance all-time high," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (25/11).

Dennies juga mengamati, pergerakan di akhir pekan akan minim sentimen, terutama dari data ekonomi.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengamati, pergerakan IHSG memiliki peluang tertekan lebih besar dibanding dengan peluang naiknya.

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Namun Investor Bisa Dapatkan Cuan Dari Pergerakan Sejumlah Saham

Upaya untuk mencatatkan all time high masih belum berhasil karena minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG.

"Perlambatan perekonomian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG hingga saat ini. Selain daripada itu, belum adanya arus deras capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih konsolidatif," ujarnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (25/11).

Untuk perdagangan Jumat (25/11), IHSG diperkirakan akan bergerak terbatas di kisaran level 6.606 hingga 6.757.

Adapun beberapa saham yang dicermatinya di akhir pekan ada AALI, BBNI, TLKM, ITMG, BMRI, WIKA, dan KLBF. (Kenia Intan)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas