Di Tengah Pandemi, Bisnis Pusat Kebugaran Dinilai Masih Menjanjikan
Jadi, bisa dikatakan COVID-19 telah menjadi momentum besar bagi bangkitkan tren bisnis kebugaran dan kesehatan.
Penulis: Sanusi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerja keras pemerintah dalam upaya menekan laju Covid-19 diapresiasi sejumlah pihak.
Langkah nyata pemerintah tersebut mampu menumbuhkan kembali bisnis masyarakat yang selama ini terpuruk akibat pandemi covid-19.
Salah satu yang mulai tumbuh saat ini adalah pusat kebugaran (gym).
Menurut catatan Global Wellness Institute, industri kebugaran telah meningkat hingga 6,4 persen.
Jadi, bisa dikatakan COVID-19 telah menjadi momentum besar bagi bangkitkan tren bisnis kebugaran dan kesehatan.
Salah satu pengelola pusat kebugaran yang menangkap peluang bisnis ini adalah PT Mitra Bugar Bersama (ReFIT Indonesia).
Founder & Chief Executive Officer ReFIT Indonesia, Irawan Amanko menyebut dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19 memang memukul hampir semua lini bisnis tidak terkecuali industri fitness, namun di sisi lain dengan adanya pandemi ini meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup lebih aktif dan bugar.
Baca juga: Menteri Luhut: Pusat Kebugaran/Fitness Boleh Beroperasi di 6 Wilayah
Irawan mengungkapkan, bukan hal yang mudah lanjutnya, untuk sebuah bisnis membangun kepercayaan konsumen apalagi investor untuk berbisnis di masa menantang seperti saat ini.
Namun demikian, Irawan percaya dengan peluang yang besar di dunia kesehatan, ReFIT Indonesia mampu terus berkembang dan menyokong perekonomian Indonesia.
“Hal tersebutlah yang juga mendorong pembukaan cabang-cabang baru kami di beberapa tempat, salah satunya di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK). ini adalah sebuah kontribusi ReFIT Indonesia guna mendorong pergerakan kembali roda ekonomi Indonesia khususnya dari sisi industri fitness,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (29/11/2021).
Irawan Amanko, menyebutkan perusahaanya ini memberikan penawaran kepada investor yang ingin bermitra dengan sistem kewaralabaan untuk membuka cabang ReFIT Club.
"Kami memproyeksikan Return on Investment (ROI) dalam satu tahun pertama sebesar 45 persen dari nilai investasi senilai Rp 2 miliar," ungkap Irawan.
Estimasi ROI itu disesuaikan dengan asumsi jumlah keanggotaan ReFIT Club berkisar 300-550 anggota aktif tiap bulannya.
“Investasi para franchise itu sudah termasuk desain, alat, dan perlengkapan interior lainnya. Harga ini juga tergantung pada luas lahan yang dibangun dan royalty fee senilai Rp 300 juta, Adapun, management fee-nya sekitar 10 persen dari pendapatan kotor setiap bulan,”.