Digitalisasi Terbukti Membuat Operasional Bank Makin Efisien
Pengembangan digitalisasi yang gencar dilakukan menjadi salah satu pendorong operasional tersebut kian efisien.
Editor: Hendra Gunawan
Vera bilang, transaksi perbankan melalui kanal digital di BCA meningkat pesat selama pandemi dimana internet banking melonjak 29% YoY dan mobile banking melesat 55% menjadi 2,64 miliar transaksi per kuartal III. Saat ini porsi transaksi digital di bank ini sudah mencapai 88% dari total transaksi.
Ke depannya, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, menyempurnakan dan memodernisasi infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital. Sehingga volume transaksi digital semakin meningkat.
Sementara Haru Koermahargyo, Direktur Utama BTN mengatakan, penurunan BOPO dikontribusikan oleh penurunan beberapa komponen beban operasional dan juga peningkatan di pendapatan operasional.
Di sisi beban operasional, selain pengurangan beban bunga yang cukup besar, penurunan terlihat pada beban sewa, beban pengadaan barang serta beban tenaga alih daya seiring dengan penutupan beberapa outlet untuk efisiensi dan pengalihan ke transaksi digital. Selain itu, BTN juga telah menerapkan sentralisasi pengadaan ke kantor pusat untuk menekan biaya.
"Di sisi pendapatan operasional, peningkatan didorong oleh pendapatan trading pada unit treasury dan berbagai layanan perbankan antara lain dari unit wealth management dan financial institution," kata Haru.
Pada tahun 2022, BTN memperkirakan rasio BOPO masih dapat terus ditekan. Selain melanjutkan program digitalisasi, lanjut Haru, BTN masih memiliki banyak ruang untuk melakukan efisiensi dengan program sentralisasi pengadaan dan penutupan jaringan outlet dengan produktivitas rendah.
Sedangkan penurunan BOPO di BRI terutama didorong oleh keberhasilan perseroan menurunkan biaya dana. Itu terlihat dari beban bunga yang turun 35,2% YoY menjadi 19,3 triliun per akhir September 2021.
"Pencapaian itu tak lepas dari strategi BRI yang terus berupaya untuk meningkatkan porsi dana murah dengan cara memperbaiki struktur pendanaan, diantaranya melalui platform simpanan berbasis digital dan pengembangan micropayment system," ungkap Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI.
Sampai akhir tahun, BRI menargetkan BOPO di kisaran 78% - 80%. Untuk itu, perseroan masih akan fokus dalam menggenjot dana murah lewat inovasi untuk menciptakan transaction based CASA dengan menjadi sumber pembayaran pada platform ekosistem digital.
BRI akan mendorong pembukaan rekening digital saving yang saat ini tumbuh 460% yoy, pengembangan fitur super Apps BRImo, serta mendorong mendorong transaksi melalui penguatan payroll integrated system serta B2B platform on boarding.
(Dina Mirayanti Hutauruk)