WMP Siap Melantai di BEI Pekan Depan, Incar Dana Rp 707 Miliar
Direktur Utama Widodo Makmur Perkasa Tumiyana mengatakan, perusahaan mulai masa penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) menyatakan, siap lakukan pencatatan saham perdana atau melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan depan, 6 Desember 2021.
Direktur Utama Widodo Makmur Perkasa Tumiyana mengatakan, perusahaan memulai masa penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham pada hari ini, 30 November 2021.
Proses IPO dijadwalkan berlangsung hingga 2 November 2021 mendatang dan akan dilanjutkan dengan penjatahan pada 2 Desember 2021.
Baca juga: Resmi Tercatat di Bursa Singapura, Harga Kripto RI Melonjak 458 Persen
"Selanjutnya, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 3 Desember 2021. Saham perusahaan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021," ujarnya Selasa (30/11/2021).
Tumiyana menjelaskan, perusahaan telah menetapkan harga IPO sebesar Rp 160 per saham dengan melepas sebanyaknya 4,41 miliar saham baru.
"Porsi tersebut mewakili 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah IPO. Dengan demikian, perusahaan akan mengantongi Rp 707,04 miliar dalam aksi IPO ini," katanya.
Lebih lanjut, perusahaan berencana menggunakan sekira 11,50 persen dana IPO untuk membiayai pengembangan Kerja Sama Operasi (KSO) export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia bersama mitra.
Baca juga: Tak Lagi Khawatir Virus Omicron, Bursa Saham Global Langsung Menanjak Senin Ini
Kemudian, sekira 19 persen akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
"Lalu, sekira 19 persen akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas usaha. Sisanya, sekira 50,5 persen akan digunakan untuk modal kerja perusahaan," pungkas Tumiyana.
Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Sementara itu, penjamin emisi efek adalah PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.