Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Enam BUMN Dilebur Jadi Tiga Perusahaan Pemerintah, Wamen Pahala: Perkuat Ekosistem Pangan

Untuk itu pihaknya berharap bahwa market share dari BUMN pangan di masing-masing komoditas pangan akan beroperasi dengan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Enam BUMN Dilebur Jadi Tiga Perusahaan Pemerintah, Wamen Pahala: Perkuat Ekosistem Pangan
TRIBUN/HO/BIRO PERS/MUCHLIS JR
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah resmi melakukan penggabungan enam perusahaan BUMN menjadi tiga perusahaan.

Pertama penggabungan perusahaan dalam klaster perdagangan yaitu PT Bhanda Ghara Reksa melebur kedalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia yang menjadi surviving entity.

Penggabungan BUMN dalam klaster pangan yaitu PT Perikanan Nusantara ke dalam PT Perikanan Indonesia dan penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala N.Mansury mengatakan bahwa penggabungan BUMN ini merupakan momentum penting dalam rangka menuju holding BUMN Pangan.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN, Bank Mandiri, Tersedia 4 Formasi, Ini Kualifikasinya

Di mana salah satu proses menuju holding pangan adalah merger dari enam BUMN Pangan menjadi 3 BUMN Pangan.

“Kita bersama–sama telah menyaksikan penggabungan BUMN Pangan dan berkomitmen bahwa merger dari 6 BUMN Pangan menjadi 3 BUMN Pangan merupakan bagian dari rangkaian besar proses pembentukan Holding BUMN Pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan," ungkap Pahala dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/12/2021).

Dia menuturkan, ketahanan pangan Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mencapai visi 2045 yang bisa direalisasikan melalui upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir Singgung 2 BUMN Industri Gula: Harus Upgrading Pabrik dan Tambah Lahan Tebunya

Berita Rekomendasi

“Kita sama - sama mengetahui jumlah penduduk di Indonesia terus tumbuh dan sudah tentu kebutuhan utama adalah pangan, oleh karenanya melalui peran BUMN Pangan nanti kita terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pangan," tuturnya.

Tujuan dari pembentukan holding pangan melalui fase penggabungan BUMN Pangan ini adalah untuk meningkatkan inklusivitas, melakukan pemberdayaan nelayan, petani dan juga para peternak.

Untuk itu pihaknya berharap bahwa market share dari BUMN pangan di masing-masing komoditas pangan akan beroperasi dengan adanya peningkatan produktivitas dan juga peningkatan kemampuan untuk bisa meningkatkan kompetitif pangsa pasarnya.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia Arief Prasetyo Adi menambahkan, penggabungan BUMN Pangan merupakan fase kedua menuju Holding BUMN Pangan, di mana PT Rajawali Nusantara Indonesia dipersiapkan Kementerian BUMN sebagai induk Holding BUMN Pangan.

"Penggabungan BUMN Pangan akan memperkuat ekosistem end to end pangan, mulai hulu sektor pertanian, perikanan, peternakan, garam dan di hilir Perdagangan dan Logistik Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Soal Pernyataan Ahok Banyak Kontrak BUMN Merugikan, Ini Respons Menteri Erick dan Staf Khususnya

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2021 Tentang Penggabungan PT BGR (Persero) ke dalam PT PPI (Persero) pada tanggal 15 September 2021.

“Penandatanganan akta ini merupakan momentum penting dalam rangka menuju holding pangan. Merger BUMN di Klaster Pangan merupakan rangkaian besar proses pembentukan holding pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan,” disampaikan Pahala dalam kesempatan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas