Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenhub Ungkap Alasan Hanya Menutup Akses Bagi WNA dari 11 Negara

Novie Riyanto, mengatakan 11 negara ini memang pada saat ditetapkan ditutup akses masuk ke Indonesia, karena banyak ditemui kasus akibat varian Omicro

Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kemenhub Ungkap Alasan Hanya Menutup Akses Bagi WNA dari 11 Negara
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). Kemenhub Ungkap Alasan Hanya Menutup Akses Bagi WNA dari 11 Negara 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menutup akses masuk bagi warna negara asing dari 11 negara.

Kesebelas negara tersebut ialah Afrika Selatan, Botswana, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini, Lesotho dan Hongkong.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto, mengatakan 11 negara ini memang pada saat ditetapkan ditutup akses masuk ke Indonesia, karena banyak ditemui kasus akibat varian Omicron.

"Saat Omicron ditetapkan harus diwaspadai oleh Satgas Covid-19, kita rapat bersama-sama dan hanya menentukan 11 negara yang kita nyatakan warga negaranya atau orang yang pernah tinggal di sana selama 14 hari terakhir ini kita larang untuk masuk ke Indonesia," tutur Novie saat jumpa pers Penanganan Pintu Masuk dan Keluar Perjalanan Internasional Melalui Udara, Sabtu (4/12/2021).

Saat ini, kasus akibat varian Omicron juga ditemukan di beberapa negara di ASEAN, seperti Singapura dan Malaysia.

Baca juga: Omicron Terdeteksi di 38 Negara, Data Awal Menunjukkan Varian Itu Lebih Menular daripada Delta

Kemenhub dan berbagai Kementerian, serta Lembaga terkait terus memamtau hal tersebut.

Berita Rekomendasi

"Tentu saja kita lebih awere dan kita terus monitor. Kalau memang kecenderungannya naik tentu saja kementerian dan lembaga terkait Indonesia bersama-sama akan mengambil keputusan untuk menambah atau mengurangi terhadap jumlah negara yang dibatasi tersebut. Kita melihat perkembangan," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas