Nestle Belanjakan Rp 1,6 Triliun untuk Serap Susu Segar dari Peternak Lokal
Nestle membelanjakan sekitar Rp 1,6 triliun untuk pembelian susu segar ke peternak sapi perah.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Network, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komitmen Nestle Indonesia menyerap susu segar dari peternak lokal terus dijalankan hingga saat ini. Melalui tim Milk Procurement and Dairy Development (MPDD), perusahaan ini memberikan pendampingan dan pelatihan kepada peternak sejak 1975.
Presiden Direktur Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar mengatakan, perusahaannya membelanjakan sekitar Rp 1,6 triliun untuk pembelian susu segar ke peternak sapi perah.
“Selama 50 tahun, kami berpegang teguh pada komitmen kami untuk berinvestasi di Indonesia, dengan fokus untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk susu segar, dan menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi yang aman dan lezat bagi konsumen," ujarnya di acara peringatan HUT ke-50 tahun Nestle Indonesia di Pujon, Malang, Sabtu (4/12/2021).
Menurutnya, kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan kami bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar di mana kami beroperasi juga harus sejahtera.
Baca juga: Genjot Produktivitas Susu, FFI Gandeng Mitra 15 Koperasi Peternak Sapi Perah Lokal
"Kami berharap kemitraan antara Nestlé Indonesia dan peternak sapi setempat dapat terus berjalan dengan baik,” ujar Ganesan.
Setiap harinya, Nestlé membeli 750.000 liter susu segar dari 27.000 peternak sapi perah yang tergabung di 40 koperasi dan kelompok peternak di 16 kabupaten di Jawa Timur.
Baca juga: Kualitasnya Bagus, Produk Rumput Laut Koperasi Binaan Pertamina Field Tambun Panen Permintaan
Pengembangan susu segar ini bertujuan memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar bagi pabrik Nestlé Kejayan, Pasuruan, yang menghasilkan susu cair dan susu bubuk.
Perusahaan ini juga membangun 8 akses air bersih di daerah peternakan sapi perah di Jawa Timur untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Baca juga: UBS Gold Ekspor Emas ke 35 Negara
Untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca, sejak 2010 Nestlé Indonesia membangun 8.400 unit kubah biogas untuk mengolah kotoran sapi menjadi energi terbarukan yang digunakan untuk memasak dan penerangan.
Slurry yang dihasilkan dari proses pengolahan biogas dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan lahan pakan ternak.
Ini menciptakan sistem sirkular pertanian terintegrasi di peternakan sapi perah di Jawa Timur, sejalan dengan ambisi Nestlé untuk mencapai emisi nol karbon (net zero emissions) pada tahun 2050.
“Indonesia memiliki potensi besar sebagai penghasil susu segar, kami sangat mengapresiasi dan mendukung kerja sama antara Nestlé Indonesia dan peternak sapi perah di Indonesia," ujar Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika.
"Saya percaya kerja sama yang telah terjalin dapat senantiasa mendukung dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Bupati Malang, H.M Sanusi mengapresiasi upayaNestlé memberikan pendampingan dan pelatihan ke peternak sapi perah yang berkelanjutan di Malang.
“Selain meningkatkan produktivitas, menjaga lingkungan dan menerapkan praktik berkelanjutan merupakan sebuah prioritas yang harus dilakukan oleh para peternak agar bisa terus menjaga lingkungan untuk generasi mendatang," ujarnya.