KKP Proyeksikan Nilai Ekspor Produk Perikanan Indonesia Tembus Rp 72 Triliun di 2021
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan peningkatan volume dan nilai ekspor produk perikanan dan kelautan di 2021.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan peningkatan volume dan nilai ekspor produk perikanan dan kelautan di 2021.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengungkapkan, jelang akhir 2021, KKP memproyeksikan nilai ekspor Indonesia mencapai 5,45 miliar dolar AS.
Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara dengan Rp78,2 triliun (kurs Rp14.353 per dolar AS).
Sebagai informasi, kinerja produk perikanan dan kelautan Indonesia pada tahun sebelumnya senilai 5,2 miliar dolar AS.
“Alhamdulillah, kinerja tahun 2021 periode Januari sampai Oktober telah mencapai 4,56 miliar dolar AS, naik 6,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu,” jelas Artati dalam paparannya di kantor Kementerian dan Kelautan, Rabu (8/12/2021).
“Jadi kalau melihat angka seperti ini, prognosa ekspor produk perikanan tahun 2021 sebesar 5,45 miliar dolar AS, meningkat 4,81 persen dibanding 2020,” sambungnya.
Baca juga: KKP Optimistis Subsektor Perikanan Budidaya Bisa Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi di 2022
Kinerja ekspor ini turut berdampak pada neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan.
Artati menyebut surplus neraca perdagangan hingga Oktober 2021 mencapai 4,15 miliar dolar AS.
Di mana, nilai impor produk kelautan dan perikanan pada periode tersebut sebesar 408 juta dolar AS.
Dalam catatan KKP, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor produk kelautan dan perikanan dari Indonesia.
Hal ini terlihat dari kontribusi sebesar 2,05 miliar dolar atau 45 persen terhadap total nilai ekspor periode Januari-Oktober 2021.
Disusul China dengan 682 juta dolar AS atau 15 persen dari total nilai ekspor, dan Jepang sebesar 503 juta dolar AS atau 11 persen dari total nilai ekspor di Januari-Oktober 2021.
Baca juga: Kejar Produksi Udang 2 Juta Ton, KKP Bakal Intensifkan Revitalisasi Tambak Tradisional
Adapun dari sisi komoditas, udang masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan disusul tuna–cakalang–tongkol, cumi–sotong–gurita (CSG), rajungan–kepiting dan rumput laut.
“Terkait ekspor hasil perikanan, kita patut bersyukur sektor perikanan ini selama pandemi ini juga berkinerja baik,” papar Artati.
“Posisi ekspor hasil perikanan Indonesia juga naik di tingkat dunia. Tahun 2019 kita ada di posisi ke-10, dan kemudian pada 2020 naik posisi ke-8. Artinya kita bersyukur, ketika pasar global turun sedikit, Indonesia ekspornya justru naik,” pungkasnya.