Kemendag Optimis Surplus Neraca Perdagangan 2021 Tembus 40 Miliar Dolar AS
Nilai ini jauh lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dan terbesar sejak 2012 atau sepanjang 10 tahun terakhir.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis neraca dagang sepanjang tahun ini kembali mencatat rekor positif, meski ekonomi mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.
Tercatat, neraca perdagangan Indonesia periode Januari - Oktober 2021 surplus 30,81 miliar.
Nilai ini jauh lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dan terbesar sejak 2012 atau sepanjang 10 tahun terakhir.
Baca juga: Semua Data Perdagangan BEI Melemah Sepekan, Kecuali Nilai Transaksi Harian
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, tren positif neraca perdagangan tidak lepas dari peran kementerian dan lembaga lain dalam mengimplementasikan intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Saya tekankan di sini, capaian positif bukan hanya kerja keras dari Kemendag ya, tapi juga kerja keras dari semua pihak kementerian atau lembaga terkait, bahkan pemerintah daerah, baik provinsi, kota maupun kabupaten," kata Jerry, Kamis (9/12/2021).
"Karena apa? Karena banyak produk-produk ekspor ini ada di daerah dan mereka (pemerintah daerah) mensupport itu, mulai dari pengembangan hingga pemasaran," sambungnya.
Menurutnya, surplus neraca dagang RI tahun ini sudah melebihi angka pada tahun lalu, di mana pada Desember 2020, surplus neraca dagang RI sekitar 21,74 miliar dolar AS.
"Sekarang Oktober 2021 sebesar 30,81 miliar dolar AS, artinya sudah melebih surplus akhir tahun lalu. Itu adalah rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir," ucapnya.
Jerry pun optimistis surplus perdagangan RI akan terus berlanjut pada akhir tahun ini dengan perkiraan mencapai 40 miliar dolar AS.
"Saya yakin, percaya dan optimis, menutup tahun Desember 2022 kita pasti akan bisa melibihi di angka 35 miliar dolar AS, misal tren 3 miliar dolar AS sampai 4 miliar dolar AS per bulan, mudah-mudahan kalau kita tembus 40 miliar dolar AS sangat baik," ujar Jerry.
Baca juga: Surplus Perdagangan Indonesia-Swiss Terus Meningkat di Triwulan III Tahun 2021
Lebih lanjut Jerry menyampaikan, pemerintah telah berhasil menandatangani 23 Trade Agreement dengan berbagai negara di seluruh dunia, dengan Austalia melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia-Australia.
"Dari 23 trade agreement dengan berbagai negara ini, contoh kongkrit yang dapat saya sampaikan adalah Indonesia-Australia CEPA itu banyak sekali benefitnya untuk para pelaku usaha kita yang salah satunya yaitu terkait pos tarif itu," katanya.
Langkah positif yang dilakukan pemerintah mendapatkan apresiasi dari para pelaku usaha.
Satu di antaranya, pengusaha di bisnis ekspor-impor, Hariara Tambunan, yang menilai kebijakan strategis pemerintah seperti ini merupakan contoh nyata kepedulian pemerintah kepada para pelaku usaha.
Hariara mengaku siap bersama para pelaku usaha lainnya menjaga sinergitas dengan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi negara.
"Jadi apa yang disampaikan bapak wakil menteri perdagangan tadi itu bukti contoh nyata yang patut kita apresiasi dan selama ini kita harapkan, serta ini adalah kemajuan bagi negara indonesia untuk menjadi lebih hebat," tutur Hariara.