Lakukan Restrukturisasi, Angkasa Pura I Optimis Arus Kas Tahun Depan Positif
Melalui restrukturisasi ini, tahun depan Angkasa Pura I menargetkan pendapatan Rp4,86 triliun atau lebih tinggi dari estimasi Rp3,2 triliun tahun ini
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan kinerja keuangan Perseroan dapat kembali pulih di 2022.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengungkapkan, hal tersebut ditandai dengan target arus kas yang kembali positif Rp1,15 triliun dan perolehan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) positif menjadi Rp1,56 triliun.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pengelolaan bandara tersebut tengah mengalami tekanan kinerja keuangan imbas pandemi sejak 2020 lalu.
Di mana, pandemi mengakibatkan penurunan trafik penumpang.
"Di tengah kondisi tersebut, Angkasa Pura I juga harus dihadapkan pada kewajiban pembayaran pinjaman yang digunakan untuk mengembangkan berbagai bandara demi menyelesaikan masalah lack of capacity,” jelas Faik, Jumat (10/12/2021).
“Namun mulai Januari 2022, Angkasa Pura I menjalankan program restrukturisasi dan optimis dapat membantu pemulihan kinerja pada 2022 yang ditunjukkan dengan arus kas positif Rp1,15 triliun dan EBITDA positif menjadi Rp1,56 triliun," sambungnya.
Adapun skenario restrukturisasi yang akan dilakukan meliputi lima aspek.
Baca juga: Bos Angkasa Pura I Ungkap Bakal Merugi Rp 3,24 Triliun di 2021, Bantah Punya Utang Rp 35 Triliun
Yaitu restrukturisasi finansial, restrukturisasi operasional, penjaminan dan fund-raising, transformasi bisnis, dan optimalisasi aset.
Untuk restrukturisasi keuangan, Angkasa Pura I akan melakukan restrukturisasi hutang & pokok, relaksasi & restitusi pajak, liquidity management, penundaan penyelesaian Proyek Terminal Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Selain itu, untuk mendorong peningkatan pendapatan lainnya, transformasi bisnis usaha yang dilakukan Angkasa Pura I adalah menjalin kerja sama mitra strategis untuk sejumlah Bandara yang dikelolanya.
Melalui restrukturisasi ini, tahun depan Angkasa Pura I menargetkan pendapatan Rp4,86 triliun atau lebih tinggi dari estimasi Rp3,2 triliun pada tahun 2021 ini.
Baca juga: Angkasa Pura I Bantah Punya Utang Rp 35 Triliun
Terkait utang berbunga perusahaan, Faik Fahmi menjelaskan bahwa jumlah utang berbunga perusahaan kepada kreditur dan investor hingga November 2021 senilai Rp28 triliun.
Jumlah itu lebih kecil dari yang sebelumnya diberitakan mencapai Rp35 triliun.
Utang tersebut digunakan untuk mengembangkan 10 bandara yang dalam kondisi lack of capacity di mana pada 2017 kapasitas bandara-bandara Angkasa Pura I hanya 71 juta penumpang per tahun, namun realisasi penumpangnya mencapai 90 juta per tahun.
"Manajemen tengah berupaya keras untuk menangani situasi sulit ini dan berkomitmen untuk dapat survive dan menunaikan kewajiban perusahaan kepada kreditur, mitra, dan vendor secara pasti dan bertahap," pungkas Faik.