Pemagang Indonesia Bekerja di Perusahaan Jepang Ini Mendirikan Masjid di Dalamnya
Sekitar 25 tahun lalu pemagang Indonesia telah bekerja di perusahaan Jepang Matsuyama Kozai, perusahaan yang memproses material baja
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar 25 tahun lalu pemagang Indonesia telah bekerja di perusahaan Jepang Matsuyama Kozai, perusahaan yang memproses material baja yang digunakan pada bangunan seperti fasilitas logistik besar di Kota Asahi, Chiba.
"Sejak dulu saya hanya pakai pemagang dari Indonesia. Sebelumnya ada 36 pemagang dari Indonesia, kini hanya tersisa 21 tahun dan yang paling lama sudah bekerja 9 tahun di perusahaan ini," papar Kenji Kogo, President of Matsuyama Steel Co., Ltd. khusus kepada Tribunnews.com Senin (13/12/2021).
Masuknya pemagang baru ke Jepang sangat berkurang pada bulan November, dan karena ekspansi global Omicron, masuknya pemagang asing dihentikan lagi pada bulan Desember, sehingga masalah kekurangan sumber daya manusia semakin tinggi di Jepang.
"Industri konstruksi sedang berkembang pesat, termasuk gudang distribusi. Kami menerima banyak permintaan pekerjaan dari pelanggan, tetapi kami tidak dapat menerima semuanya, jadi kami menerima pesanan jumlah terbatas. Ini kesulitan kami," papar Kogo lagi.
Dari 115 karyawan di perusahaan ini, 21 orang adalah trainee praktek kerja, dan 12 orang lagi menunggu masuk ke Jepang dari Indonesia.
"Saya sendiri punya perusahaan di Indonesia dipegang anak saya dengan nama CV Matsuyama Indonesia," tambahnya lagi.
Awalnya, ingin mengoperasikan 4 pabrik setiap hari, tetapi 2 pabrik tidak dapat beroperasi saat ini.
Ada lima robot yang berhenti karena tidak ada pekerja untuk melakukan pengelasan.
"Tidak peduli sehebatnya sebuah mesin, tetap saja orang yang menggerakkannya. Kalau kekurangan orang repot juga ya."
Baik praktek lapangan maupun trainee praktek kerja yang menunggu masuk terus bertahan setiap hari.
Di lokasi perusahaannya di Chiba, Kogo mendirikan masjid untuk para pemagang Indonesianya.
"Saya yang keluarkan uang semua, mereka, para pemagang yang mendirikan masjid itu bersama-sama," paparnya lagi.
Kogo sangat senang sekali dengan para pemagang Indonesia sehingga putrinya ada yang menikah dengan WNI dan mendirikan usaha di Indonesia, baik di Bali maupun di Sumatera Utara.
"Para pemagang Indonesia sangat baik kerjanya dan banyak belajar dengan serius pula apa yang diajarkan di tempat kerjanya sehingga produktivitas kerjanya menjadi semakin baik. Mungkin bisa lebih banyak lagi perusahaan Jepang bisa menggunakan pemagang Indonesia di Jepang di masa mendatang," harapnya lagi.
Perusahaan ini didirikan tahun 1965 dengan modal serot 40 juta yen di atas tanah 2000 tsubo (1 tsubo =3,3 meter persegi). Terdiri dari dua lokasi yaitu A dengan luas 13,5 m x 92 m, dan gedung B dengan luas 20m x 42m.
Sebuah tempat konsultasi kerja di Jepang ditangani oleh tim profesional dan dimonitor aparat petugas Jepang serta Indonesia dapat mengikutinya di https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang/ Hanya posting yang tercatat lengkap data LPK atau Perusahaan dapat posting Lowongan Kerja di FB tersebut sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kirim email ke: kerja@jepang.com