Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

GAPKI: Harga CPO Masih Akan Tinggi di 2022

Harga CPO berpotensi berada di kisaran 1.000 dolar AS per ton meski ada potensi penurunan jika dibandingkan 2021. 

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in GAPKI: Harga CPO Masih Akan Tinggi di 2022
TRIBUNNEWS/Jeprima
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sejak, Jumat (17/09/2021) di tingkat pabrik CPO kembali naik menjadi Rp2.670 per kg. Sebelumnya pada tanggal 8 September 2021 lalu harga TBS kelapa sawit Rp2.590 per kg. salah satu faktor semakin naiknya harga kelapa sawit saat ini, karena banyak pabrik CPO kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku kelapa sawit, karena saat ini banyak kebun kelapa sawit sedang musim ngetrek atau berhenti berbuah. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang menuturkan, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diperkirakan masih tinggi sepanjang tahun 2022.

Menurutnya, harga CPO berpotensi berada di kisaran 1.000 dolar AS per ton meski ada potensi penurunan jika dibandingkan 2021. 

“Kami memperkirakan harga akan tetap tinggi, tetapi memang ada dampaknya bagi perekonomian yang harus dihadapi. Misalnya, jika harga tinggi maka harga produk turunannya juga  bisa naik. Emak-emak harus siap harga minyak goreng naik,” jelas Togar dalam Diskusi Publik di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Di tempat yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin mengatakan dalam satu tahun terakhir pergerakan harga CPO tidak permanen. 

Baca juga: Harga Minyak Goreng Membubung, Pemerintah Segera Hentikan Ekspor CPO

Lonjakan harga hingga 1.300 dolar AS per ton didorong oleh pengaruh musiman.

“Harga di tahun 2022 akan tetap berada di atas USD 1.000 per ton. Jangan-jangan Indonesia itu market leader beneran, bukan Rotterdam, meskipun harus berputar dari biofuel dulu. Kenaikan harga CPO dipicu juga oleh kebijakan Biofuel,” ujar Bustanul.

Baca juga: Potensi CPO Indonesia 52 Juta Ton Per Tahun, Presiden: Kita Harus Paksa Hilirisasi

Berita Rekomendasi

Bustanul menegaskan bahwa tahun 2022, prospek kelapa sawit masih cerah dan produksi CPO akan meningkat sejalan dengan peningkatan konsumsi baik untuk pangan, industri maupun biofuel. 

Namun, ada tantangan baru di tahun depan yaitu inflasi, tetapi posisi industri sawit tetap cerah.

Sementara Komisaris PT Nusantara Sawit Sejahtera Robiyanto mengatakan prospek bisnis menunjukkan masih ada ruang meningkatkan konsumsi di dalam negeri.

Baca juga: Mencermati Saham Emiten Sawit di Tengah Tingginya Lonjakan Harga CPO Saat Ini

Terutama dari populasi dan industri hilir di dalam negeri juga masih sangat berkembang.

Pihaknya menangkap peluang kenaikan harga CPO sejak awal tahun dan diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2022 untuk melakukan ekspansi bisnis melalui penawaran umum saham perdana (IPO). 

“Target IPO sebesar Rp 2 triliun yang semuanya akan digunakan untuk pengembangan usaha, seperti membangun pabrik dan intensifikasi lahan dan penananam baru,” imbuh Robiyanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas