Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat Ekonomi Digital Sebut Salah Satu Tugas Gus Yahya Melakukan Transformasi Ekonomi NU

Nailul Huda meyakini Gus Yahya dapat mengedepankan ekonomi yang berlandaskan dengan kemaslahatan umat dan masyarakat seluruhnya. 

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengamat Ekonomi Digital Sebut Salah Satu Tugas Gus Yahya Melakukan Transformasi Ekonomi NU
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Sabtu (4/12/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih periode 2021-2026 KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memiliki banyak pekerjaan rumah.

Pengamat ekonomi digital dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyampaikan satu di antara tugas Gus Yahya melakukan transformasi ekonomi NU.

"NU harus bisa memanfaatkan transformasi ekonomi menjadi kebijakan yang bermanfaat dengan cara adaptif dengan isu teknologi, lingkungan, dan lainnya," tutur Nailul kepada Tribun Network, Jumat (24/12/2021).

Ia meyakini Gus Yahya dapat mengedepankan ekonomi yang berlandaskan dengan kemaslahatan umat dan masyarakat seluruhnya. 

"Amanah Pak Jokowi mengedepankan ekonomi yang berkeadilan dan mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat secara luas," imbuhnya.

Bahwa kesejahteraan menjadi tujuan dari kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan NU wajib menjaga agar pemerintah tetap dalam koridor tersebut.

Tentu NU sebagai organisasi besar di Indonesia harus tetap bersikap kritis dalam diskursus kebijakan nasional terutama di masa pandemi ini yang butuh kontribusi dari semua kalangan. 

Berita Rekomendasi

Sementara Presiden RI Joko Widodo meyakini Nahdlatul Ulama memiliki kekuatan untuk berkontribusi dalam pemerataan ekonomi umat. 

Jokowi menilai NU mempunyai generasi muda dan santri yang kompeten dan dapat menggerakkan ekonomi umat.

"Ini bisa dirajut dalam sebuah kekuatan lokomotif, saya meyakini ini bisa menarik gerbong-gerbong yang ada di bawah untuk bersama-sama dalam rangka menyejahterakan kita semuanya," ujar Presiden saat meresmikan Pembukaan Muktamar Ke-34 NU.

Pemerintah menawarkan generasi muda tersebut untuk dibuatkan sebuah wadah berupa kelompok usaha atau konsesi di antaranya dalam bidang pertanian dan pertambangan.

"Sekali lagi, ini dalam sebuah kelompok usaha besar, sehingga nanti bisa menggeret, mengajak gerbong-gerbong yang lain untuk ikut menikmati. Ini memerlukan sebuah kerja besar, tetapi saya melihat potensi di Nahdlatul Ulama itu ada, tinggal merajutnya," ujarnya.

Kepala Negara juga meyakini generasi muda NU memiliki kemampuan dalam penguasaan teknologi yang baik.

"Ke depan yang namanya teknologi harus mau tidak mau kita harus masuk ke sana. Karena kita ingin teknologi ini maslahat bagi umat, maslahat bagi masyarakat, maslahat bagi rakyat. Jangan sampai ini malah merusak, membuat hal-hal yang negatif bagi rakyat kita," ucap Presiden.

Baca juga: Gus Yahya Jabat Ketua Umum PBNU, Jusuf Kalla: Beliau Punya Kemampuan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas