Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bagaimana Pergerakan Aset Kripto Tahun Depan? Simak Prediksi dari Indodax

Performa aset kripto pada 2022 diperkirakan akan lebih baik lagi dibanding sepanjang tahun ini, seiring akan adanya ekosistem terbaru. 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Bagaimana Pergerakan Aset Kripto Tahun Depan? Simak Prediksi dari Indodax
International Investment
Ilustrasi aset kripto. Bagaimana Pergerakan Aset Kripto Tahun Depan? Simak Prediksi Indodax 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Performa aset kripto pada 2022 diperkirakan akan lebih baik lagi dibanding sepanjang tahun ini, seiring akan adanya ekosistem terbaru. 

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, tahun depan diperkirakan akan ada suatu ekosistem baru setelah pada 2020 ada DeFi dan di 2021 ada hype NFT, serta juga Metaverse.

"Tentunya, ekosistem ini juga tidak akan ditinggalkan, meskipun ekosistem yang baru terbentuk," papar Oscar, Selasa (29/12/2021).

Baca juga: Penipu Online Berkedok Kripto Bertebaran, Masyarakat Diminta Waspada

Tidak hanya perihal ekosistem, kata Oscar, setelah adanya pergerakan dari negara El Salvador yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, tentu akan ada negara lainnya menyusul. 

Selain itu, Bitcoin pun juga sudah digunakan sebagai devisa negara dan juga masuknya institusi investor.

"Dulu negara belum pernah sama sekali mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa. Namun di tahun ini, negara El Salvador yang kabarnya nantinya juga akan diikuti Amerika Selatan lainnya yang selama ini terikat dengan dolar AS mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa negaranya,” kata Oscar. 

Berita Rekomendasi

Perihal IMF yang cukup banyak memberikan statement menentang Bitcoin, Oscar melihat pada 2022 market sudah kebal dan pendapat IMF yang kadang cukup menantang kripto bukan lagi sesuatu yang bisa benar-benar menggerakkan market.

“Kami juga bisa melihat bahwa institusi juga sudah terjun dan gelombangnya cukup besar. Jika harga turun institusi akan memborong dan jika hal ini dilakukan terus menerus lama lama supply bitcoin akan terus menipis,” ujar Oscar.

Baca juga: Terkerek Pasar Kripto, Harga Bitcoin Ikut Anjlok

Meneropong harga Bitcoin, pada Januari 2021 berada di angka Rp 500 juta.

Sementara berdasarkan catatan market Indodax pada 28 Desember 2021, Bitcoin sudah menyentuh Rp 737 juta atau naik sekitar 47,4 persen.

"Bahkan Bitcoin pernah menyentuh harga all time high-nya pada November dengan harga hampir Rp1 miliar per koin. Ini menandakan bahwa Bitcoin adalah aset kripto yang baik untuk investasi jangka panjang," papar Oscar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas