Inovatif Olah Limbah Ternak, Petrokimia Gresik Sabet Propernas Emas KLHK
Program Literasi mampu melahirkan tabungan limbah ternak, produk media tanam, serta kemudahan membayar premi
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petrokimia Gresik untuk pertama kalinya meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Tingkat Nasional (Propernas Emas), peringkat tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
BUMN ini dinilai memenuhi kriteria Propernas Emas melalui program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) yang dijalankan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Lamongan.
Baca juga: Program Makmur Petrokimia Gresik Rangkul 21.344 Petani dengan Luasan Lahan 19.421 Ha
Program ini menjawab beberapa masalah di lingkungan Desa Sumbersari melalui Bank Literasi sekaligus mendorong local hero untuk menciptakan program yang insklusif untuk kesejahteraan masyarakat desa.
“Program ini menjadi solusi komprehensif, bahkan memberikan nilai tambah atas segala permasalahan peternak sapi yang selama ini menjadi momok,” ujar Dwi Satriyo, Dirut Petrokimia Gresik.
Program Literasi mampu melahirkan tabungan limbah ternak, produk media tanam, serta kemudahan membayar premi Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau (AUTS/K) yang dapat melindungi usaha peternak.
Limbah yang disetorkan kepada Bank Literasi ditukar dengan rupiah yang dapat digunakan untuk membayar premi asuransi.
Sedangkan tabungan limbah ternak digunakan sebagai bahan baku media tanam / pupuk kompos yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura.
Selanjutnya, hasil panen dari tanaman hortikultura diolah menjadi produk jamu dan katering yang dapat dijual langsung ke konsumen.
Baca juga: Dirut Petrokimia Gresik Jadi Calon Waketum Persatuan Insinyur Indonesia, Ini Profilnya
Tomi Distianto, local hero dalam Program Literasi mengungkapkan bahwa dirinya dan masyarakat Sumbersari merasakan adanya perubahan yang signifikan sejak tahun pertama pembinaan hingga kini.
“Dari peternak yang hanya tahu merumput setiap hari kini mengerti soal silase dan fermentasi, dari peternak yang menumpuk kotoran ternak dan hanya menjadi limbah kini berkembang produktif mengubahnya menjadi berkah,” ungkapnya.
Lewat program Literasi, anggota menganggap beternak sapi bukan lagi sebagai kerja sambilan, sehingga mereka lebih fokus dalam mengembangkan usaha ini untuk peningkatan kesejahteraan sekaligus melanjutkan proses regenerasi.
Penghargaan Proper Emas diserahkan langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar kepada Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dan disaksikan Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma'ruf Amin di Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Menurut Dwi Satriyo, capaian ini merupakan buah kerja keras Petrokimia Gresik dalam membangun kelestarian lingkungan.
“Lima dekade usia Petrokimia Gresik akhirnya bisa meraih Propernas Emas. Ini membuktikan bahwa kami adalah perusahaan yang ingin terus maju dan sustain dalam memberikan berkah bagi masyarakat sekitar serta peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.
BUMN ini diwajibkan mempertahankan Propernas Hijau dua kali berturut-turut sebelum mendapatkan Propernas Emas, yaitu tahun 2019 dan 2020.
Inovasi Petrokimia Gresik di bidang industri selama tahun 2021 yang juga berkontribusi pada perolehan Propernas Emas antara lain, berhasil menurunkan konsumsi energi turbin 101-JT dengan menurunkan tekanan Surface Condenser 101-JTC dan menurunkan emisi Partikulat dan NH3 di Pabrik ZA I/III dengan Pemasangan The New X-Scrubber System.
BUMN ini juga meoptimasi pemanfaatan Crude Gipsum sebagai produk Gipsum Pertanian guna memperbaiki kondisi tanah, optimalisasi limbah ternak sebagai media tanam menggunakan PETRO GLADIATOR, program Advance Washing System atau pengurangan pemakaian air baku, serta program Oyster Reef untuk perlindungan mangrove terhadap gelombang laut.
Berbagai inovasi membuat perusahaan mampu menghemat biaya operasional hingga Rp 258 miliar.