Perjalanan Karier CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin yang Mengundurkan Diri
Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Rachmat Kaimuddin resmi mengundurkan diri per 28 Desember 2021.
Editor: Sanusi
Kembali ke Indonesia pasca studi S2 tahun 2009, Rachmat menempati posisi Managing Director untuk PT Cardig Air Services sembari juga mengemban posisi Principal di Quvat. Di tahun 2012 ia juga sempat menduduki posisi Vice President di Baring Private Equity Asia, dan kemudian tahun 2014 ia menduduki posisi Chief Financial Officer / CFO di PT Bosowa Corporindo. Tahun 2016 sebagai Managing Director PT Semen Bosowa Maros.
Di 2018, Rachmat menjadi Direktur Keuangan dan Perencanaan di PT Bank Bukopin Tbk. Dimana sebelumnya, tepatnya di 2014, Rachmat telah menjadi Komisaris di Bank Bukopin sampai ditunjuk menjadi direktur.
Pria kelahiran 1979 yang sempat bercita-cita menjadi pilot, jenderal dan insinyur ini mulai bergabung di Bukalapak pada tahun 2020. Dia bilang, pihak Bukalapak meminta dirinya untuk mengembangkan Bukalapak menjadi perusahaan yang tidak hanya besar namun juga sustainable untuk jangka panjang.
Rachmat Kaimuddin mengaku tertarik untuk bergabung karena pada dasarnya Bukalapak mempunyai misi untuk membantu dan memberdayakan UMKM. Dengan misi yang mulia tersebut, dia merasa terhormat bisa diminta untuk bergabung.
“Karena Bukalapak sejak lama adalah perusahaan yang didirikan untuk memberdayakan UMKM, jadi misinya sangat mulia. Hanya segelintir perusahaan teknologi yang bisa mencapai level seperti Bukalapak. Ini adalah asset nasional dan merupakan suatu kehormatan bagi saya bisa menjadi bagian dari Bukalapak,” jelas Rachmat.
Bergabungnya Rachmat di Bukalapak tentunya juga memiliki motivasi yang kuat untuk menumbuhkan kinerja perusahaan yang listing dengan kode emiten BUKA pada 6 Agustus 2021 tersebut. Dengan membawa Bukalapak menjadi perusahaan terbuka, Rachmat berharap Bukalapak bisa tumbuh, memperbaiki kinerja, dan memberikan profitabilitas yang baik untuk semua.
“Sebagai salah satu perusahaan teknologi besar yang IPO pertama kali di Indonesia, PR-nya adalah bagaimana bisa terus tumbuh, sustainable, sambil terus melaksanakan misinya, a fair economy for all, melalui pemberdayaan UMKM,” tutup Rachamat Kaimuddin.(Kompas.com, Tribunnews.com)