Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IHSG Diprediksi Bisa Sampai 7.200 Pada Akhir Tahun, Berikut Penjelasan Analis

Semakin terkendalinya pandemi Covid-19 berbarengan dengan pemulihan ekonomi membuat para pelaku pasar saham

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in IHSG Diprediksi Bisa Sampai 7.200 Pada Akhir Tahun, Berikut Penjelasan Analis
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 2022 dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. IHSG ditutup naik 1,27 persen atau 83,83 poin menjadi 6.665,31 pada sesi II. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Semakin terkendalinya pandemi Covid-19 berbarengan dengan pemulihan ekonomi membuat para pelaku pasar saham sangat optimis pada 2022 ini.

Bahkan mereka memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menembus level 7.000-an hingga tutup tahun ini.

IHSG hingga akhir tahun nanti, diperkirakan paling tinggi bisa tembus 7.200.

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo memprediksi, dengan skenario moderat IHSG bisa berada di kisaran 6.800 di akhir tahun 2022. Sedangkan dengan skenario optimistis, ia meramal IHSG akan berada di level 7.200.

Baca juga: IHSG Sesi I Hari Ini Ditutup Menguat ke 6.692, Investor Asing Borong Saham Tiga Bank Ini

Menurutnya ada sejumlah sentimen yang bakal mewarnai pergerakan IHSG pada tahun ini. Selain dari pemulihan ekonomi dalam negeri, ia bilang kondisi ekspor yang diproyeksikan masih baik juga bakal jadi sentiment positif.

“Sentimen positif lainnya ada reformasi struktural yang berlanjut, pendapatan negara berpotensi naik, dan logistik semakin murah dengan adanya pembangunan infrastruktur,” papar Wisnu pada Kontan.co.id, Selasa (4/1).

Tak hanya itu, Wisnu melihat saham-saham blue chip yang masih lagging juga akan mendorong penguatan IHSG tahun ini.

Berita Rekomendasi

Misalnya saja saham ICBP, kemudian ada ASII, BBCA, dan CPIN. Menurut Wisnu saham-saham tersebut memiliki potensi penguatan untuk IHSG seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah, Berikut Saham-saham yang Direkomendasikan

Sementara itu, ada sejumlah sentiment yang bisa menghambat pergerakan IHSG meliputi potensi mutasi Covid-19, tekanan inflasi global, potensi krisis energi, potensi pengetatan kebijakan moneter global, dan potensi efek jalar dari gagal bayar Evergrande dan kesulitan keuangan industri properti China.

Wisnu menambahkan, beberapa sektor yang menarik seiring pemulihan ekonomi yang semakin membaik ada sektor perbankan, telekomunikasi, sektor otomotif, dan consumer health.

Pertumbuhan investor

Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020.

"Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi saat konferensi pers, ditulis Jumat (31/12/2021).

Adapun secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada 2021 ditopang oleh kalangan Milenial atau kelahiran 1981 hingga 1996 dan gen Z kelahiran 1997 hingga 2012.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas