Ekspor Batubara Kembali Dibuka, Pengusaha Bersorak
Ekspor batubara secara umum akan mulai dibuka pada Rabu, 12 Januari 2022 secara bertahap untuk perusahaan yang telah memenuhi komitmen DMO
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku usaha batubara termasuk asosiasi usaha pertambangan batubara menyambut baik keputusan pemerintah membuka kembali keran ekspor batubara.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, pihaknya menghargai dan akan mematuhi keputusan pemerintah.
“Kami berharap permasalahan pasokan batubara domestik ke depannya bisa akan lebih baik lagi, jadi (krisis pasokan batubara) tidak terulang lagi,” kata Hendra kepada Kontan.co.id (10/1/2022).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, akan ada sejumlah kapal batubara yang bakal diverifikasi untuk bisa segera melakukan pengiriman ke luar negeri mulai hari ini, Selasa 11 Januari 2022.
Sementara itu, kegiatan ekspor batubara secara umum akan mulai dibuka pada Rabu, 12 Januari 2022 secara bertahap untuk perusahaan yang telah memenuhi komitmen Domestic Market Obligation (DMO).
Baca juga: Dinilai Gagal Kelola Pasokan Batubara, Luhut Minta Anak Usaha PLN Ini Dibubarkan
Luhut belum merinci perusahaan mana saja yang bakal segera mendapatkan restu ekspor.
Yang jelas dia memastikan, akan ada evaluasi komitmen DMO dari perusahaan batubara dalam rapat yang dilakukan pemerintah.
Baca juga: Akan Dibentuk BLU, PLN Harus Beli Batubara Mengikuti Pergerakan Harga di Pasar
"Nanti masih ada kami mau lihat siapa yang tadi kemarin punya utang-utang ke PLN, kami akan periksa," jelas Luhut ketika ditemui kantornya, Senin (10/1/2022).
Sementara itu, Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga mengatakan, perusahaan akan kembali melakukan operasional sesuai rencana bisnis setelah adanya keputusan pemerintah ini.
Baca juga: Diprotes Banyak Negara, Indonesia Akhirnya Cabut Larangan Ekspor Batu Bara
Tanpa menyebutkan angka, Adrian memastikan bahwa ABMM telah memenuhi kewajiban DMO perusahaan pada tahun 2021 lalu.
“(Realisasi DMO) Di atas yang diwajibkan,” ujar Adrian kepada Kontan.co.id.
Dia menegaskan, ABMM sangat mendukung keputusan pemerintah untuk kembali membuka keran ekspor.
Baca juga: Ekspor Batubara Dibuka, Anggota Komisi VII: Pemerintah Mudah Dilobi Pengusaha, Tak Berwibawa
“Kami mendukung sekali agar kapal yang sudah terisi dapat berangkat untuk mengurangi beban demurrage. Apalagi kebutuhan dalam negeri sudah dapat diatasi,” ujar Adrian.
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Febriati Nadira pun mengapresiasi keputusan pemerintah yang kembali membuka ekspor batubara.
“Selanjutnya Adaro akan senantiasa mematuhi peraturan ketentuan DMO serta memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dan pasokan batubara untuk dalam negeri,” ujar dia kepada Kontan.co.id.
Sepanjang tahun 2021 lalu, ADRO telah mengalokasikan sebanyak 11,1 juta ton batubara untuk memenuhi ketentuan DMO.
Jumlah tersebut diestimasikan setara dengan 26 sampai 27 persen dari total produksi ADRO di tahun 2021 alias lebih dari ketentuan DMO yang disyaratkan.
Laporan Reporter: Muhammad Julian l Sumber: Kontan