Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi Kembali Pulih Pada 2022, Ini Dampaknya pada Sektor Energi

Perekonomian global sedang mengalami pemulihan pada 2022 setelah tertekan pandemi Covid-19 selama dua tahun.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ekonomi Kembali Pulih Pada 2022, Ini Dampaknya pada Sektor Energi
Ria Anatasia
Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar resmi menjadi Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perekonomian global sedang mengalami pemulihan pada 2022 setelah tertekan pandemi Covid-19 selama dua tahun.

Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar mengatakan, terdapat beberapa aspek penting yang mempengaruhi sektor energi ekonomi global pada 2022.

Pertama, konsumsi energi pada tahun ini akan kembali pulih seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi setelah lesu tertekan akibat pandemi Covid-19.

Jika kehadiran varian baru Covid-19 dapat ditangani dengan baik, kata Arcandra, maka konsumsi minyak akan berada di level 100 juta barel per hari (BPH), sama seperti sebelum pandemi.

Baca juga: Pengamat Energi UGM Tanggapi Larangan Ekspor Batubara Indonesia

Untuk harga minyak diperkirakan berada di level 65 dolar AS sampai 80 dolar AS per barel.

"Berikutnya yang mempengaruhi harga jika OPEC+ tidak menaikkan produksi minyak, maka harga minyak Brent diperkirakan berada pada level USD 65-80 per barrel," kata Arcandra, Kamis (13/1/2022).

Berita Rekomendasi

Selain itu, harga batubara juga naik yang diakibatkan permintaan China dan India sebagai konsumen besar komoditas tersebut.

Namun, jika pakta pertahanan (AUKUS) antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat membaik, maka harga batubara kemungkinan bisa kembali melandai.

Sektor energi yang terpengaruh berikutnya yaitu, perusahaan minyak dan gas (migas) Amerika Serikat akan menjual asetnya di luar negeri dan berinvestasi di negaranya.

Baca juga: Biang Keladi Krisis Energi Terungkap, Anak Usaha PLN Ini Bermain di Tengah Masalah, Tak Terampuni

Ini merupakan strategi untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi rendah karbon akan lebih mudah dilakukan di AS, di mana proses bisnis dan regulasi yang jelas di AS menjadi pertimbangan dalam konsolidasi aset ini.

"Banyak aset yang dijual tidak hanya di Indonesia juga ada di negara lain, coba perhatikan ini bukan terkait apakah ada peraturan sebuah negara yang berubah sehingga membuat mereka cabut, ada yang lebih penting tekanan shareholder untuk bisnis di AS," ujarnya.

Arcandra melanjutkan, energi terbarukan juga akan tumbuh seiring dengan penerapan pajak karbon atau penjualan karbon karbon, di mana beberapa negara membuat kebijakan tersebut pada 2022.

Selain itu, kesepakatan global dalam Conference of Parties (COP) ke-26 untuk menargetkan Net Zero Emission pada 2060, kondisi ini menuntut penghentian pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk menekan emisi.

Baca juga: Krisis Energi PLN, Skema DMO Bisa Diubah Tiap Bulan, Pengusaha Batubara Harus Patuhi Kewajiban

Menurut Arcandra, untuk mencukupi kebutuhan energi yang terus meningkat di tengah pengurangan emisi, gas bumi akan menjadi andalan pada masa transisi energi. Pasalnya, meski energi fosil gas bumi rendah emisi dan efisien.

“Ditengah tekanan dan tuntutan terhadap green energy, gas bumi sebagai energi bersih akan memegang peranan penting sebagai energi transisi. Disinilah PGN dapat mengoptimalkan peluang itu, baik di domestik maupun global,” tutur Arcandra.

Direktur Utama Lembaga Perbankan Indonesia Mirza Adityaswara mengungkapkan, dalam masa pemulihan ini hampir semua negara di dunia akan melakukan penyesuaian kebijakan ekonomi, termasuk kebijakan pada sektor energi.

“Kehadiran energi yang efisien dan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor akan menjadi sangat penting bagi ketahanan ekonomi nasional,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas