Erick Thohir Nilai Pengintegrasian BUMN Jadi Penyeimbang Perekonomian dalam Negeri
Erick Thohir meyakini, pengintegrasian antar perusahaan BUMN bisa menjadi penyeimbang bagi perekonomian di Indonesia
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sinergi tersebut sebagai upaya mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas di Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, Sumatra Utara, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Erick Thohir meyakini, pengintegrasian antar perusahaan BUMN bisa menjadi penyeimbang bagi perekonomian di Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Berhasil Memimpin Kementerian BUMN
"Saya mengapresiasi pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, didukung kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta. Saya harap ekosistem yang sedang kita bangun dapat menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia," kata Erick yang ditulis Kamis (13/1/2022).
Menurutnya, Kuala Tanjung merupakan pelabuhan terbaik di Indonesia yang memiliki potensi luar biasa.
Sehingga, kata Erick, dengan mengintegrasikan antara pelabuhan, kereta dan jalan tol, maka memudahkan lalu lintas pengiriman barang maupun jasa agar memberikan kontribusi pada masyarakat dan negara.
"Kita harus mengintegrasikan antara pelabuhan, industrial estate, apalagi didukung oleh kereta api, nanti juga jalan tol, dan juga produk-produk atau industrial yang memang dimiliki oleh BUMN atau pihak swasta. Yang juga bisa bersinergi untuk membangun kawasan ini atau zona-zona lainnya," kata Erick.
Erick menjelaskan, alasan memilih Kuala Tanjung sebagai pelabuhan multipurpose di Sumatera, agar bisa menyebar titik pemerataan infrastruktur di luar Pulau Jawa.
Baca juga: Diresmikan Erick Thohir, ID Food Jadi Nama Holding BUMN Pangan
"Tentu tidak mungkin juga Indonesia hanya dibangun berdasarkan Jawa Sentris. Karena itu bapak presiden sejak awal menekankan bagaimana pembangunan infrastruktur di Sumatera. Supaya Sumatera yang merupakan penduduk nomor dua terbesar di Indonesia juga punya kesempatan naik kelas," jelas Erick.
Erick pun meminta semua pihak menjadikan terminal multipurpose Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat dan atau pelabuhan tujuan dalam distribusi logistik, bahan baku, hasil produksi KEK Sei Mangkei dan hasil perkebunan PTPN Group, dengan mengoptimalkan penggunaan kereta api milik KAI. (*)