IHSG Dibuka Menguat 0,13 Persen ke 6.654 Asing Incar Saham BRI, Bank Jago dan Adaro
Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 391,84 juta saham dengan total nilai Rp 300,44 miliar.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/1/2022) pagi hari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan.
IHSG pada Selasa puukul 09.00 menguat6,73 poin atau 0,13% ke 6,654,17.
Sebanyak 201 saham naik, 74 saham turun dan 225 saham stagnan.
Delapan indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG.
Sedangkan dua indeks sektoral lainnya masuk zona merah.
Baca juga: IHSG Ke Zona Hijau, Ini 10 Saham yang Diburu Investor Asing
Indeks sektoral dengan kenaikan tertinggi adalah IDX Sektor Energi yang naik 0,42%, IDX Sektor Kesehatan naik 0,30% dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang naik 0,28%.
Sementara itu, indeks sektoral yang melemah adalah IDX Sektor Barang Konsumen Non Primer yang turun 0,13% dan IDX Sektor Infrastruktur yang turun 0,06%.
Baca juga: IHSG Kamis Naik 0,17 Persen Ke 6.658,36, Investor Asing Borong Saham BCA Rp 587 Miliar
Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 391,84 juta saham dengan total nilai Rp 300,44 miliar.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (1,45%)
2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) (1,33%)
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (1,02%)
Baca juga: IHSG Turun Tipis, Investor Asing Catat Pembelian Bersih Hingga Rp 946 Miliar
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (-2,70%)
2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) (-1,42%)
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-0,59%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 21,60 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 20 miliar, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 8,7 miliar dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 5,1 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 9,2 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 4,6 miliar dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) Rp 1,1 miliar.