Federasi Asosiasi Makanan Minuman Jepang Pertanyakan Keadilan Subsidi Pemerintah
Federasi Asosiasi Makanan Minuman Jepang (Shokudanren) mempertanyakan keadilan pemberian subsidi pemerintah kepada para restoran di Jepang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Federasi Asosiasi Makanan Minuman Jepang (Shokudanren) mempertanyakan keadilan pemberian subsidi pemerintah kepada para restoran di Jepang.
"Sementara langkah-langkah prioritas seperti pencegahan penyebaran dikeluarkan, kami, sebuah organisasi yang dibentuk oleh sekelompok restoran meminta pemerintah, dan mempertanyakan, apakah Anda membuat kebijakan berdasarkan alasan ilmiah dan adil dalam subsidi kepada restoran selama ini," papar Hirohisa Sato, Wakil Ketua Federasi Asosiasi Makanan dan Minuman Jepang.
"Apakah adil jika sebuah restoran yang berjalan sendiri dan restoran yang memiliki puluhan staf menerima subsidi dengan jumlah yang hampir sama?" tambahnya mempertanyakan.
Shokudanren didirikan oleh 14 grup restoran dan atau asosiasi dan atau lembaga.
Haruyuki Yamashita, Wakil Ketua Asosiasi Makanan dan Minuman Jepang, "Pembayaran kembali uang yang dipinjam dari Corona baru akan dimulai. Saya pikir itu akan berdampak besar nantinya bagi restoran yang ada."
Ketika langkah-langkah prioritas dikeluarkan, organisasi tersebut meminta pemerintah untuk memberikan langkah-langkah dukungan yang sejalan dengan realitas industri makanan dan minuman, berdasarkan alasan ilmiah.
Shokudanren memiliki misi menghubungkan budaya makanan Jepang ke masa depan dan berkontribusi pada pengembangan industri makanan dan peningkatan status sosial pekerja terkait makanan, ungkap Ketuanya Yukio Hattori.
Federasi ini didirikan oleh 14 kelompok yang terkait dengan industri restoran seperti perusahaan restoran Jepang dan toko khusus.
Saat ini, lebih dari 20 kelompok dan kelompok sukarelawan termasuk kelompok belajar telah mengumumkan partisipasi mereka, dan lebih dari 30 kelompok dan asosiasi, akan menjadi anggota dan akan masuk menjadi organisasi industri terkemuka dengan puluhan ribu toko.
Pasca merebaknya infeksi virus corona baru pada tahun 2020, chef pemilik dan pemilik perusahaan restoran mulai bekerja pada pemerintah, partai yang berkuasa dan oposisi, serta pemerintah daerah.
Shokudanren menurut Ketuanya Hattori, ingin mengumpulkan suara dari berbagai restoran dan bisnis, yang berpusat pada individu, skala kecil hingga puluhan toko, dan industri jasa makanan (Industri Makanan dan Minuman). ingin berkontribusi pada pengembangan industri restoran di Jepang.
Pembicaraan restoran makanan dan minuman juga dilakukan kelompok pecinta Jepang dan dapat ikut serta dengan kirim email ke; info@tribun.in