Minyak Goreng Dijual Satu Harga Rp 14.000 Per Liter, Ini Daftar Ritel yang Menyediakan
Pada tahap awal kebijakan penetapan harga minyak goreng menjadi satu harga akan dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Aprindo
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan kebijakan satu harga untuk minyak goreng menjadi Rp 14.000 per liter pada pasar ritel.
Penurunan harga minyak goreng, akan tersedia baik untuk kemasan premium maupun kemasan sederhana. Untuk harga minyak goreng kemasan jerigen 5 liter juga sudah mengalami perubahan harga menjadi Rp 70.000 untuk berbagai merek.
Pada tahap awal kebijakan penetapan harga minyak goreng menjadi satu harga akan dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Baca juga: Minyak Goreng Bersubsidi Rencananya Guyur Bali Jumat Besok
Namun, terdapat pembatasan pembelian minyak goreng dengan harga Rp 14.000 di ritel-ritel modern. Tiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kemasan.
Aprindo mencatat terdapat 150 ritel lokal maupun nasional yang menjadi Anggotanya.
Berikut adalah daftar beberapa ritel yang menjadi anggota Aprindo:
1. Carrefour
2. Transmart
3. Alfamart
4. Alfamidi
5. Circle K
6. Indogrosir
7. Superindo
8. Indomaret
9. Lotte Mart
10. Hypermart
11. Toserba Yogya
12. Hero
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengimbau agar masyarakat tidak panic buying dengan adanya kebijakan penetapan penurunan harga minyak goreng ini. Pemerintah diketahui telah menjamin ketersediaan minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 250 juta liter setiap bulannya.
Lutfi menambahkan, pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPBD KS) telah menyiapkan dana sebesar Rp 7,6 Triliun untuk digunakan dalam pembiayaan ketersediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat.
"Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu panic buying atau membeli secara berlebihan, karena pemerintah sudah menjamin bahwa pasokan dan stok minyak goreng Rp 14.000 per liter sudah pasti dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, pemerintah," Ungkap Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi
Kemendag akan terus memantau kebijakan penetapan satu harga di pasar ritel, dan akan memberikan saksi secara tegas jika diketahui ada ritel yang menjual minyak goreng di atas harga yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Jadi Rp 14.000: Emak-emak Happy, Pedagang Pasar Tradisional Mengeluh
Melansir dari Kompas.com, Muhammad Lutfi mengatakan jika produsen yang tidak mematuhi ketentuan akan dikenakan sanksi berupa pembekuan atau pencabutan izin dan akan mendapat langkah tegas dari Pemerintah. Kemendag juga akan menindak tegas bagi pelaku kecurangan dan penyelewengan harga minyak goreng murah untuk dapat dibawa ke meja hijau.
"Kami ingatkan kepada siapapun yang melakukan kecurangan atau melakukan apa pun tindakan melawan hukum Pemerintah RI akan melanjutkan ke proses hukum," tambah Muhammad Lutfi.
Sedangkan untuk pasar tradisional, Kemendagri mengaku masih memberi waktu untuk melakukan penyesuaian ketetapan harga ini. Minyak goreng dengan harga Rp 14.000 akan tersedia di pasar tradisional paling lambat dalam satu minggu ke depan, pada 26 Januari 2022.
Incaran Emak-emak
Minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter yang berlaku Rabu (19/1/2022) menjadi banyak incaran emak-emak.
Ritel minimarket Alfamart di kawasan Cakung Jakarta Timur sudah melabeli minyak goreng sesuai ketentuan pemerintah.
Emak-emak menggeruduk ritel minimarket hanya demi membawa pulang minyak goreng subsidi tersebut.
Baca juga: Minyak Goreng Satu Harga, Emak-emak Serbu Minimarket hingga Pembelian Dibatasi
Minyak goreng merk Bimoli, Sunco, Sania, Filma, Sedap, dan Tropical dibanderol seharga Rp 14.000 per liter, termasuk untuk kemasan botol.
Sementara untuk harga dua liter minyak goreng dijual Rp 28 ribu.
Agus, karyawan gerai minimarket mengatakan label harga baru itu sudah ditempel sejak pagi tadi.
"Sejak pagi tadi harga yang dibayar pembeli untuk minyak goreng sudah Rp14 ribu per liter. Sedangkan yang dua liter Rp28 ribu," tutur Agus kepada Tribun Network.
Menurut Agus, saking banyaknya permintaan minyak goreng, setiap pembeli hanya dibatasi membeli dua kantong atau botol.
"Dibatasi pembeliannya sama seperti saat ramai orang beli Bear Brand," tuturnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sudah mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying minyak goreng satu harga.
Lutfi menekankan pembelian minyak goreng secara wajar akan membuat stok minyak goreng terjaga.
"Kepada masyarakat diharapkan tidak memborong (panic buying) karena stok minyak goreng dalam jumlah yang sangat cukup," terang Mendag.
Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), telah menyiapkan dana sebesar Rp7,6 triliun yang akan digunakan untuk membiayai penyediaan minyak goreng kemasan.
Baca juga: Warga Serbu Minimarket, Buru Minyak Goreng Harga Rp 14.000
Mendag memastikan masyarakat dapat membeli minyak goreng sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.
Kebijakan ini juga telah disosialisasikan kepada semua produsen minyak goreng dan ritel modern.
"Sebanyak 34 produsen minyak goreng menyampaikan komitmennya untuk berpartisipasi dalam penyediaan minyak goreng kemasan satu harga ini," imbuh Mendag Lutfi.
Satu Harga
Minyak goreng ditetapkan satu harga oleh pemerintah yakni sebesar Rp 14.000 per liter. Harga tersebut mulai berlaku Rabu (19/1/2022).
“Pemberlakuan kebijakan satu harga untuk minyak goreng yakni sebesar Rp 14.000 per liter akan di mulai pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022 pukul 00.00 WIB di seluruh Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika memimpin Rapat Komite Pengarah BPDPKS, Selasa (18/1/2022).
Namun, khusus untuk pasar tradisional, dikatakan Airlangga, akan diberikan waktu penyesuaian selambat-lambatnya 1 minggu dari tanggal pemberlakuan.
Airlangga membeberkan, minyak goreng kemasan dengan harga khusus tersebut akan disediakan sebanyak 250 juta liter per bulan selama jangka waktu 6 bulan.
Pemerintah juga akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, minimal 1 bulan sekali, terkait dengan implementasi kebijakan ini.
Airlangga menambahkan, upaya menutup selisih harga ini tidak hanya diberikan untuk minyak goreng kemasan 1 liter saja, tetapi juga diberikan untuk minyak goreng dalam kemasan 2 liter, 5 liter, dan 25 liter.
“Dalam rapat ini diputuskan bahwa untuk selisih harga minyak goreng akan diberikan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar 7,6 triliun rupiah,” ungkap Airlangga.
Jokowi Kaget Harga Minyak Goreng Mahal di Bandung
Presiden Joko Widodo kaget mengetahui harga minyak goreng di Pasar Sederhana Bandung, Jawa Barat, masih tinggi.
Orang nomor satu di Indonesia itu menanyakan kenapa harga minyak goreng masih tinggi, kepada Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Senin (17/1/2022).
"Tadi Presiden bicara tentang harga minyak pas ketemu pedagang. Kenapa ini masih mahal Rp 20 ribu per liter," ujar Yana, saat ditemui seusai mendampingi Jokowi, Senin (17/1/2022).
Menurut Yana, Pemerintah Daerah tidak memiliki kebijakan menaikkan atau menurunkan harga minyak.
Sebab, kata dia, suplai minyak berada di perusahaan dan dipantau pemerintah pusat.
"Kami menunggu pasokan, karena operasional itu di Kemendag (Kementerian Perdagangan). Stoknya ada di sana," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung sempat menggelar Operasi Pasar Murah minyak goreng, Kamis 13 Januari 2022.
Operasi itu dilakukan hasil kerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Pemerintah Provinisi Jawa Barat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung untuk membantu warga memperoleh minyak goreng dengan harga murah.
Total ada 7.200 liter minyak goreng untuk warga yang dijual dengan harga Rp14 ribu per liter.
"Masyarakat di tiap kecamatan yang telah membeli minyak di acara Operasi Pasar Murah ini yang diundang melalui surat undangan," ucapnya.