FAA Perkirakan 78 Persen Pesawat AS Dapat Mendarat di Bandara dengan 5G C-Band
FAA mengumumkan 78 persen maskapai penerbangan komersial AS telah mendapat izin untuk melakukan pendaratan di bandara dengan 5G C-Band.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga Regulator Penerbangan Sipil di Amerika Serikat, FAA mengumumkan 78 persen maskapai penerbangan komersial AS telah mendapat izin untuk melakukan pendaratan di bandara dengan 5G C-Band.
Dikutip dari laman theverge.com, Jumat (21/01/2022) pernyataan ini muncul setelah hampir satu minggu permasalahan mengenai peluncuran layanan 5G yang dilakukan oleh dua operator AS Verizon dan AT&T.
Adanya rencana peluncuran layanan ini membuat beberapa maskapai penerbangan di AS mengeluarkan peringatan akan adanya gangguan perjalanan dan pengiriman serta beberapa maskapai internasional mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penerbangan ke beberapa bandara AS.
Baca juga: Maskapai AS: Layanan 5G di Bandara Berdampak Kecil Pada Operasional Penerbangan
Yang dikhawtirkan dari peluncuran layanan 5G ini dapat menyebabkan altimeter radio tidak akan mengabaikan sinyal pemancar 5G baru dengan benar. Walaupun telah dilakukan tindakan pencegahan, termasuk dengan membuat zona penyangga di sekitar bandara, namun pembacaan altimeter yang salah dapat menyebabkan masalah nyata selama pendaratan dengan visibilitas rendah.
FAA melihat dampak yang ditimbulkan dalam peluncuran ini cukup riskan dalam perjalanan udara, sehingga hanya pesawat dengan altimeter yang telah diuji dan dibersihkan, yang akan diizinkan mendarat dalam kondisi kurang optimal di bandara tempat teknologi 5G baru diluncurkan.
Pada hari Minggu lalu (16/01/2022), FAA juga mengumumkan mereka telah menyelesaikan dua altimeter. Jumlah ini meningkat menjadi lima altimeter pada hari rabu (19/01/2022). Altimeter yang dibersihkan akan dipasang ke versi pesawat seperti Boeing 737, 747, dan 777.
Pada Kamis lalu (20/01/2022), FAA mengatakan bahwa 13 altimeter yang dibersihkan akan mencakup semua Boeing termasuk Boeing 717, 737, 747, Model 757, 767, 777, 787, MD-10/-11, dan Airbus A300, A310, A319, A320, A330, A340, A350, dan A380. FAA menambahkan ini mencakup beberapa jet regional Embraer 170 dan 190.
Baca juga: Jaringan 5G Bakal Ganggu Penerbangan? Begini Kata Kominfo
FAA masih memperkirakan akan ada beberapa altimeter tidak lulus tes dan akan rentan terhadap gangguan peluncuran 5G. Untuk model pesawat dengan altimeter tidak lulus tentu tidak mendapat izin mendarat di bandara dengan teknologi 5G baru dalam kondisi visibilitas rendah.
Sebelumnya, dua operator telekomunikasi AS, Verizon dan AT&T merasa frustasi dengan FAA dan maskapai penerbangan dalam menangani masalah ini. Peluncuran mereka tertunda beberapa kali dan pada Selasa (18/01/2022), pihak AT&T mengeluarkan pernyataan yang berisi kekecewaan terhadap ketidakmampuan FAA dalam menangani permasalahan ini, padahal penyebaran teknologi 5G telah dilakukan hampir di 40 negara dengan aman tanpa gangguan layanan penerbangan. Sedangkan, Verizon mengikuti dengan pernyataan serupa yang juga menyebutkan peluncuran negara lain.