Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mengenal Harta Karun Dunia Rare Earth di Bawah Lumpur Lapindo

Dianggap sebagai salah satu mineral yang dibutuhkan dalam pengembangan kendaraan listrik belakangan fenomena rare earth jadi ramai

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Mengenal Harta Karun Dunia Rare Earth di Bawah Lumpur Lapindo
tribunnews.com
Lumpur Lapindo di Sidoarjo yang muncul pertama 1996 

Kualitas-kualitas ini juga membuat mereka sulit untuk dimurnikan.

Metode produksi saat ini membutuhkan banyak bijih dan menghasilkan banyak limbah berbahaya untuk mengekstrak hanya sejumlah kecil logam tanah jarang.

Limbah dari metode pengolahan termasuk air radioaktif, fluor beracun, dan asam.

Kegunaan rare earth

Rare earth adalah komponen dalam banyak teknologi yang sudah dikenal, termasuk smartphone, lampu LED, dan mobil hybrid.

Beberapa elemen tanah jarang digunakan dalam penyulingan minyak dan tenaga nuklir.

Selain itu, penting untuk turbin angin dan kendaraan listrik. Penggunaan yang lebih khusus terjadi di bidang kedokteran dan manufaktur.

Berita Rekomendasi

Mengutip laman American Geo Sciences, rare earth element adalah komponen penting dari lebih dari 200 produk di berbagai aplikasi.

Di antaranya, produk konsumen berteknologi tinggi, seperti telepon seluler, hard drive komputer, kendaraan listrik dan hibrida, serta monitor layar datar dan televisi.

Selain itu, unsur rare earth juga digunakan dalam usaha pertahanan yang signifikan, seperti tampilan elektronik, sistem panduan, laser, dan sistem radar dan sonar.

Jumlah rare earth element (REE) yang terkandung dalam suatu produk beragam. Ada yang sedikit. Ada juga yang banyak.

Misalnya, pada motor spindel dan kumparan suara desktop dan laptop hanya membutuhkan sedikit kandungan REE.


Prediksi

Menurut Richard Schodde, minerals economist and managing Director of MinEx Consulting. Dirinya memprediksi 10 atau 20 tahun ke depan, setengah dari mobil baru yang dikeluarkan pabrikan merupakan mobil listrik.

Hal ini tentu menguntungkan Indonesia, jika nantinya produksi mobil listrik dunia meningkat maka eksplorasi logam tanah di Lapindo bisa berpeluang besar bagi investasi Indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas