Resmi Melantai di BEI, NETV Kantongi Dana Segar Rp 149,9 Miliar
Tercatat, awal perdagangan saham perdana NETV langsung naik 34,69 persen ke level Rp264 per saham.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk usaha lembaga penyiaran nasional NET, PT Net Visi Media Tbk (NETV) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/1/2022).
Tercatat, awal perdagangan saham perdana NETV langsung naik 34,69 persen ke level Rp264 per saham.
Dalam pelaksanaan initial public offering (IPO), emiten berkode saham NETV melepas 765,3 juta saham atau 4,37 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan.
Baca juga: IHSG Terpuruk 1,31 Persen, Saham Sektor Teknologi Jatuh Hingga 3,88 Persen
Adapun harga saham IPO NETV dipatok sebesar Rp196 per saham, sehingga perseroan meraup dana sebesar Rp149,99 miliar.
CEO NETV Deddy Hariyanto mengatakan, perolehan dana dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk pengembangan anak usaha NETV, seperti pengembangan produksi konten dan pembelian program.
Baca juga: Baru Dibuka IHSG Melorot 0,11 Persen ke 6.619. Investor Asing Lego AMAR, MSIN dan ARTO
Kemudian, modal kerja perseroan dalam pengelolaan industri manajemen artis, pengembangan platform media digital, dan penyelesaian sejumlah tertentu dari fasilitas pinjaman.
"Melalui anak usaha lembaga penyiaran nasional NET yang dikenal dengan konten kreatif dan kekiniannya, kami ingin mengembangkan konten-konten NET agar dapat lebih luas lagi menjangkau potensi pemirsa di Indonesia," papar Deddy, Rabu (26/1/2022).
Selain dari perolehan dana dari penawaran umum, perseroan juga melakukan konversi atas mandatory convertible bond/MCB dengan total nilai sebesar Rp810 miliar, antara lain dari PT Semangat Bambu Runcing (anak usaha PT Tokopedia) menjadi penyertaan saham, serta konversi atas pinjaman pemegang saham dengan total nilai sebesar Rp353,45 miliar menjadi penyertaan saham.
"NETV akan mengembangkan bisnis penyiaran televisi secara lebih luas. Potensi pertumbuhan kinerja perseroan untuk industri penyiaran secara advertising expenditure ke depan-nya masih akan mengalami pertumbuhan yang cukup menjanjikan," tuturnya.