Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Diduga Terlibat Tindak Pelanggaran, Kekayaan Miliarder Vape Asal China Anjlok

Chu Lam Yiu miliarder perusahaan rokok elektrik vape asal China, dikabarkan saat ini sedang diperiksa oleh otoritas pemerintah China.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Diduga Terlibat Tindak Pelanggaran, Kekayaan Miliarder Vape Asal China Anjlok
YouTube
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAChu Lam Yiu miliarder perusahaan rokok elektrik vape asal China, dikabarkan saat ini sedang diperiksa oleh otoritas pemerintah China.

Munculnya kabar miring yang menimpa Chu membuat saham perusahaannya anjlok parah hingga 65 persen pada perdagangan awal pekan, Senin (24/1/2022) kemarin. Amblesnya saham tersebut lantaran adannya dugaan Chu Lam Yiu, CEO Huabao International yang telah melakukan tindak pelanggaran disipin yang sifatnya tidak jelas.

Baca juga: Setahun Kampung Miliarder Tuban Hasil Jual Tanah ke Pertamina: Kini Jual Ternak untuk Makan

Dilansir dari Forbes, saat ini miliarder rokok elektrik asal China tersebut, tengah diselidiki oleh Komite Pengawas Kota Leiyang, sebuah badan pemerintah yang berbasis di provinsi Hunan, Cina Selatan.

“Hingga tanggal pengumuman ini, perusahaan belum diberikan rincian apa pun tentang sifat dugaan pelanggaran Ms. Chu yang saat ini sedang diselidiki,” kata perusahaan itu dalam pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong seperti dilansir dari Forbes, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Pandemi, Kekayaan 10 Miliarder Dunia Ini Malah Bertambah Banyak, Siapa Saja Mereka?

Pada 1996, saat Chu berusia 26 tahun, dia mendirikan pendahulu Huabao International. Perusahaan mulai berdagang di bursa saham Hong Kong melalui pencatatan pintu belakang setelah mengakuisisi perusahaan yang terdaftar pada 2004, dan menyelesaikan merger terbalik satu dekade setelah pendiriannya pada 2006.

Pada 2012, Huabao International menjadi sasaran Anonymous Analytics, cabang dari kelompok peretas Anonymous, yang menuduh perusahaan tembakau dan wewangian China itu membayar lebih beberapa perusahaan yang dibelinya dari Chu. Akibatnya, Huabao International meminta penghentian sementara perdagangan sahamnya di bursa Hong Kong.

Berita Rekomendasi

Saham Huabao International turun 8 persen pada awal Agustus 2021 setelah outlet media pemerintah Xinhua menyerukan pengetatan pembatasan penjualan rokok elektrik, karena para pelajar muda menemukan cara untuk mengatasi larangan penjualan rokok elektrik secara nasional kepada mereka yang berusia di bawah 18 tahun.

Hingga saat ini Chau dijuluki sebagai ratu vaping China, hal ini dikarenakan jumlah kepemilikan sahamnya di Huabao International mencapai 70 persen dengan perkiraan kekayaan yang mencapai 2,6 miliar dolar AS ataua setara Rp 37,1 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas